Perbedaan Antara Pengurangan dan Induksi Perbedaan Antara

Anonim

Pengurangan vs Induksi

Logika adalah studi tentang prinsip-prinsip penalaran dan kesimpulan. Hal ini diterapkan dalam filsafat, etika, psikologi, matematika, semantik, dan ilmu komputer. Ini menganalisis bentuk-bentuk yang diajukan oleh argumen, apakah itu benar atau tidak, dan apakah itu benar atau salah.

Argumen adalah satu atau lebih pernyataan atau premis dari mana sebuah kesimpulan dapat diturunkan. Mereka bisa formal atau informal, tidak layak, transisi, atau analogi. Jenis yang paling umum adalah deduksi atau argumentasi deduktif dan induksi atau induktif.

Pengurangan didefinisikan sebagai penalaran dimana kesimpulan dianggap sebagai hasil logis dari premis atau argumen, kebenaran atau validitasnya didasarkan pada kebenaran argumennya. Pengurangan adalah metode untuk mendapatkan pengetahuan dan mungkin valid atau tidak sah, masuk akal atau tidak sehat. Ini adalah semacam penalaran dari umum sampai yang spesifik dimana sebuah kesimpulan harus mengikuti premis atau pernyataan yang dinyatakan. Tempat dalam deduksi sangat mendukung kesimpulan. Dan jika mereka diterima sebagai benar, maka kesimpulannya juga benar. Contoh deduksi adalah serangkaian pernyataan berikut:

Segala sesuatu yang diciptakan oleh Tuhan itu baik. Saya diciptakan oleh Tuhan. Saya baik.

Induksi, di sisi lain, didefinisikan sebagai penalaran dimana argumen individu atau premis dibuat dan dievaluasi untuk membentuk kesimpulan atau generalisasi tertentu. Argumen mendukung kesimpulan tapi tidak harus membuatnya benar. Ini adalah semacam penalaran dari spesifik atau individu kepada jendral. Sekalipun semua premis itu benar, kesimpulannya bisa salah. Jika tempat itu cukup kuat dan benar, berarti tidak mungkin kesimpulannya salah. Contoh induksi adalah serangkaian pernyataan ini:

Manusia adalah spesies hewan yang paling cerdas. Yohanes adalah manusia. Karena itu, John cerdas.

Dalam induksi, premis dapat dikonfirmasi atau dipalsukan oleh keadaan atau bukti tertentu. Hal ini didasarkan pada pengalaman, pada pola dan contoh dimana hal-hal terjadi membuat kita membentuk kesimpulan yang berlaku bagi semua orang. Ini diakhiri dengan probabilitas dan menekankan bahwa kesimpulan mungkin berasal dari kebenaran premis.

Jika deduksi itu benar, maka kesimpulannya juga benar karena faktanya telah ditekankan di tempat atau pernyataan. Ini diakhiri dengan kebutuhan dan dievaluasi dengan prinsip kontradiksi. Ini adalah dasar dari metode ilmiah dan merupakan bentuk penalaran yang diterima.

Ringkasan:

1. Pengurangan adalah alasan dari umum ke spesifik atau individual sedangkan induksi adalah penalaran dari spesifik atau individu ke jenderal.

2. Dalam deduksi, kesimpulan diterima sebagai hasil logis dari premis sementara dalam induksi kesimpulan terbentuk dari masing-masing premis yang dapat mendukungnya namun tidak membuatnya menjadi kenyataan.

3. Pengurangan diakhiri dengan kebutuhan sementara induksi diakhiri dengan probabilitas.

4. Pengurangan adalah dasar metode ilmiah sedangkan induksi tidak.