Perbedaan Antara Emic dan Etic | Emic vs Etic

Anonim

- Emic vs Etic

Antara perspektif Emic dan Etic, sejumlah perbedaan dapat diidentifikasi walaupun kebanyakan orang cenderung membingungkan makna keduanya. Pertama, mari kita pahami setiap perspektif. Perspektif Emic dan etik digunakan dalam banyak disiplin ilmu seperti antropologi, etnografi, dan lain-lain. Dengan menggunakan perspektif ini, cara peneliti mendekati perubahan lapangan penelitian. Makanya, ini bahkan bisa berdampak pada temuan. Perspektif Emic dapat didefinisikan sebagai perspektif di mana peneliti memperoleh sudut pandang orang dalam. Di sisi lain, dalam perspektif Etic peneliti melihat bidang penelitian secara obyektif dari kejauhan. Perbedaan utama antara keduanya berasal dari pemahaman subjektif dan obyektif tentang fenomena sosial . Melalui artikel ini, mari kita bahas lebih jauh ini.

Apa itu Emic?

Pertama mari kita perhatikan perspektif emic. Perspektif Emis dapat dipahami sebagai perspektif di mana peneliti memperoleh sudut pandang orang dalam. Mari kita periksa ini lebih lanjut. Bila peneliti sedang melakukan penelitian pada topik tertentu, dia masuk ke lapangan. Begitu memasuki bidang penelitian, ia mencoba memahami fenomena sosial dari sudut pandang subjek penelitian.

Mari kita lihat sebuah contoh. Dalam masyarakat tertentu, ada ritual khusus yang dilakukan oleh masyarakat. Jika peneliti mendekati lapangan dengan perspektif emik, dia mencoba memahami makna subjektif yang diberikan orang terhadap praktik ini. Dia menahan diri untuk tidak melakukan studi objektif namun mencoba memahami ritual melalui mata para peserta penelitian.

Fitur utama dalam perspektif emik adalah bahwa peneliti memberi keunggulan pada data itu sendiri daripada pada pemahaman teoretis tentang kerangka kerja konseptual . Ini, bagaimanapun, bisa sangat sulit untuk dicoba karena semua periset telah menemukan prasangka dan bias. Sekarang, mari kita beralih ke perspektif etis.

Apa itu Etic?

Dalam perspektif Etic, peneliti melihat bidang penelitian secara obyektif dari kejauhan. Ini tidak menunjukkan bahwa dia secara fisik menjaga jarak, namun menyoroti bahwa peneliti memberi keunggulan pada kerangka teoritis dan konsep dan memungkinkannya membimbingnya, daripada dibimbing oleh makna subjektif dari peserta penelitian. Mari kita pahami ini melalui sebuah contoh.Seorang peneliti yang mencoba menerapkan teori dan konsep yang sudah ada dalam disiplin untuk memahami bidang penelitian tertentu menggunakan perspektif etis, karena ia gagal menangkap makna subjektif.

Perspektif etik menyajikan pandangan objektif bidang penelitian. Peneliti tidak membenamkan diri dalam konteks ke titik di mana dia tinggal pengalaman peserta penelitian. Perspektif etik, tidak seperti perspektif emic, gagal menunjukkan sudut pandang orang dalam meskipun digunakan secara luas dalam penelitian. Inilah perbedaan utama antara perspektif emic dan etic. Perbedaan ini bisa diringkas sebagai berikut. Apa Perbedaan Antara Emic dan Etic?

Definisi Emic and Etic:

Emic:

Emic Perspective dapat didefinisikan sebagai perspektif di mana peneliti memperoleh sudut pandang orang dalam. Etika:

Dalam perspektif Etic, peneliti melihat bidang penelitian secara obyektif dari kejauhan. Karakteristik Emic dan Etic:

Sudut pandang:

Emic:

Peneliti menggunakan sudut pandang orang dalam. Etic:

Peneliti menggunakan sudut pandang orang luar. Alam:

Emic:

Perspektif Emis menekankan sifat subjektif. Etic:

Etika perspektif menekankan sifat subjektif. Reliance:

Emic:

Perspektif Emis bergantung pada makna subyektif yang diberikan peserta dalam memahami suatu fenomena. Etika: Etika perspektif bergantung pada teori dan konsep dalam memahami sebuah fenomena.

Image Courtesy: 1. "Wmalinowski triobriand isles 1918" oleh Unknown (mungkin Stanisław Ignacy Witkiewicz, 1885-1939) [Domain Publik] via Wikimedia Commons 2. Kebijakan Buku Terbuka (5914469915) Oleh Alex Proimos dari Sydney, Australia (Open Kebijakan Buku Diunggah oleh russavia) [CC BY 2. 0], melalui Wikimedia Commons