Perbedaan Antara Gas Ideal dan Gas Nyata Perbedaan Antara
IDEAL GAS vs REAL GAS
Negara bagian bersifat cair, padat, dan gas yang dapat dikenali melalui karakteristik utamanya. Padat memiliki komposisi daya tarik molekul yang kuat yang memberi mereka bentuk dan massa yang pasti, cairan berbentuk wadah mereka karena molekul bergerak yang saling terkait satu sama lain, dan gas menyebar ke udara karena molekulnya bergerak bebas. Karakteristik gas sangat berbeda. Ada gas yang cukup kuat untuk bereaksi dengan materi lain, bahkan ada bau yang sangat kuat, dan beberapa bisa dilarutkan dalam air. Disini kita bisa mencatat beberapa perbedaan antara gas ideal dan gas sungguhan. Perilaku gas riil sangat kompleks sedangkan perilaku gas ideal jauh lebih sederhana. Perilaku gas riil bisa lebih nyata dengan memahami sepenuhnya perilaku gas ideal.
Gas ideal ini bisa dianggap sebagai "titik massa". Ini hanya berarti bahwa partikelnya sangat kecil dimana massanya hampir nol. Partikel gas ideal, oleh karena itu, tidak memiliki volume sementara partikel gas sesungguhnya memang memiliki volume nyata karena gas sebenarnya terdiri dari molekul atau atom yang biasanya mengambil beberapa ruang meskipun sangat kecil. Pada gas ideal, tumbukan atau benturan antara partikel dikatakan elastis. Dengan kata lain, tidak ada energi yang menarik atau menjijikkan yang disertakan sepanjang tumbukan partikel. Karena kurangnya energi antar partikel, kekuatan kinetik akan tetap tidak berubah dalam molekul gas. Sebaliknya, tumbukan partikel dalam gas nyata dikatakan tidak elastis. Gas riil terdiri dari partikel atau molekul yang dapat saling menarik satu sama lain dengan sangat kuat dengan pengeluaran energi yang menjijikkan atau kekuatan yang menarik, seperti uap air, amonia, sulfur dioksida, dan lain-lain.
Tekanannya jauh lebih besar pada gas ideal dibandingkan dengan tekanan gas nyata karena partikel tidak memiliki kekuatan menarik yang memungkinkan molekul menahannya saat mereka bertabrakan. Oleh karena itu, partikel bertabrakan dengan sedikit energi. Perbedaan yang berbeda antara gas ideal dan gas nyata dapat dianggap paling jelas bila tekanannya tinggi, molekul gas ini besar, suhunya rendah, dan bila molekul gas mengutip kekuatan tarik yang kuat.
PV = nRT adalah persamaan gas ideal. Persamaan ini penting dalam kemampuannya untuk menghubungkan bersama semua sifat dasar gas. T singkatan Temperatur dan harus selalu diukur dalam Kelvin. "N" berarti jumlah tahi lalat. V adalah volume yang biasanya diukur dalam liter. P adalah singkatan dari tekanan dimana biasanya diukur di atmosfir (atm), tetapi juga dapat diukur dalam pascal.R dianggap sebagai gas ideal konstan yang tidak pernah berubah. Di sisi lain, karena semua gas riil dapat diubah menjadi cairan, fisikawan Belanda Johannes van der Waals menghasilkan versi modifikasi dari persamaan gas ideal (PV = nRT):
(P + a / V2) (V - b) = nRT. Nilai "a" konstan dan juga "b", dan karenanya harus ditentukan secara eksperimen untuk setiap gas.
RINGKASAN:
1. Gas ideal tidak memiliki volume yang pasti sedangkan gas riil memiliki volume yang pasti.
2. Gas ideal tidak memiliki massa sedangkan gas nyata memiliki massa.
3. Tabrakan partikel gas ideal bersifat elastis sedangkan non elastis untuk gas sungguhan.
4. Tidak ada energi yang terlibat saat menabrak partikel dalam gas ideal. Tabrakan partikel dalam gas nyata telah menarik energi.
5. Tekanan gas ideal tinggi dibandingkan gas sungguhan.
6. Gas ideal mengikuti persamaan PV = nRT. Gas riil mengikuti persamaan (P + a / V2) (V - b) = nRT.