Perbedaan Antara Linguistik dan Sastra | Linguistik vs Sastra

Anonim

Linguistik vs Sastra

Perbedaan utama antara linguistik dan sastra adalah bahwa linguistik mengacu pada studi sistematis bahasa sedangkan sastra dapat didefinisikan sebagai studi tentang karya tulis dalam bahasa. Ini jelas menyoroti bahwa perbedaan utama antara kedua bidang studi didasarkan pada struktur dan konten meskipun keduanya memiliki kesamaan bahasa sebagai dasar untuk karya mereka. Artikel ini akan mencoba untuk mendefinisikan dua istilah, linguistik dan sastra ini, sambil memberikan pemahaman tentang perbedaan yang ada di dalam dua bidang.

Apa itu Linguistik?

Bahasa manusia yang memungkinkan kita berkomunikasi satu sama lain memiliki struktur yang sangat sistematis. Linguistik adalah bidang yang mempelajari aspek-aspek struktural suatu bahasa. Oleh karena itu, dapat didefinisikan sebagai studi sistematis dan ilmiah tentang suatu bahasa. Ini mencakup studi bahasa dalam kaitannya dengan sifat, organisasi, asal, dampak kontekstual, pembentukan kognitif dan dialektiknya. Ahli bahasa memperhatikan sifat bahasa, komponen sistematis, persamaan dan perbedaan yang ada di antara bahasa manusia dan proses kognitif yang ikut bermain.

Bidang linguistik terdiri dari sejumlah bagian yang menciptakan totalitas linguistik. Mereka adalah fonetik (studi tentang sifat fisik suara ucapan), fonologi (studi tentang sifat kognitif suara ucapan), morfologi (studi pembentukan kata), sintaksis (studi pembentukan kalimat), semantik (studi makna) dan pragmatik (studi tentang penggunaan bahasa). Selain ini ada disiplin lain yang berhubungan dengan linguistik seperti psikolinguistik, sosiolinguistik, dialektologi, etno-linguistik, dan lain-lain.

Apa itu Sastra?

Sastra mencakup karya tulis yang termasuk dalam banyak genre mulai dari puisi dan drama hingga novel. Sastra adalah sebuah karya seni. Ini adalah ciptaan dunia yang memungkinkan pembaca untuk tidak hanya terjun ke dunia yang asing, namun juga memungkinkan pembaca untuk merenungkan berbagai isu. Ini bukan sekadar resital pidato biasa namun mengandung nilai artistik. Ada berbagai bentuk sastra terutama prosa dan puisi. Prosa mencakup drama, novel dan cerpen sedangkan puisi mengacu pada karya seni yang lebih merdu dan berirama. Tidak seperti dalam linguistik, literatur tidak memiliki kekakuan dalam struktur dan hubungannya.Hal ini tidak terbatas pada bidang tertentu dan memiliki kanvas yang luas. Jika kita melihat literatur Inggris, karya sastra dibagi ke dalam era yang berbeda yang juga dikenal sebagai periode sastra dalam literatur Inggris untuk tujuan belajar, seperti renaisans, periode romantis, periode Victoria seterusnya dan seterusnya. Untuk setiap periode ada penulis kontemporer, penyair dan dramawan yang merupakan tokoh penting dalam hal karya sastra mereka. Misalnya, dalam zaman Victoria Alfred Lord Tennyson, saudara perempuan Bronte, Robert Browning dan Thomas Hardy adalah tokoh terkemuka yang mendapatkan popularitas baik di kalangan masyarakat pada saat itu atau di kemudian hari karena pentingnya kontribusinya terhadap sastra.

Apa perbedaan antara Linguistik dan Sastra?

• Sementara linguistik lebih merupakan studi sistematis tentang komunikasi bahasa dan manusia, keseluruhan, sastra mengambil belokan yang berbeda, membuat karya sastra menjadi bahan kajiannya.

• Kontras kunci antara kedua disiplin itu berasal dari sifat sistematis yang terkait dengan bidang dan subjektivitas. Dalam linguistik, ada sedikit ruang untuk gagasan subjektif dan ini adalah studi yang sangat ilmiah dan objektif sedangkan sastra lebih subjektif dan sangat luas.

• Namun, kedua bidang dibangun berdasarkan komponen bahasa sebagai sumber utama mereka.