Perbedaan antara narsis dan egois Perbedaan Antara

Anonim

Narcissist vs. Egotist

Definisi Narcissist adalah gangguan psikologis yang diraih oleh perilaku fisik atau mental seseorang dan menunjukkan kekaguman atau cinta diri yang berlebihan. Egotist di sisi lain didefinisikan sebagai orang yang tidak menyenangkan atau tidak menyenangkan.

Untuk membedakan antara narsisis dan egois, kita harus tahu bagaimana mengidentifikasi mereka, apa pendapat mereka tentang diri mereka dan bagaimana perilaku mereka. Narsisis berasal dari berbagai jenis dan hadir dengan ciri klinis yang berbeda. Fitur-fitur tersebut mencakup sifat tanda tangan dimana mereka menunjukkan lebih banyak kasih sayang pada diri mereka sendiri dan mencoba untuk membuktikan bahwa mereka lebih dari apa adanya; Mereka selalu mengharapkan semacam pujian dari orang lain; Mereka bertindak dengan cara yang berbeda di depan orang lain; mereka akan menyalahkan orang lain atas kehilangan mereka; cara percakapan mereka akan unik; mereka akan menjelaskan semua orang bahwa semua orang mencintai mereka. Fitur dari seorang egotist termasuk 'dirinya'. Dia selalu peduli dengan kebutuhan dan keinginannya. Dia memutuskan segalanya untuk dirinya sendiri. Semua percakapan dan tindakannya semua akan memuaskan dirinya sendiri. Kewajiban, kebenaran, keadilan dan semua hukum lainnya hanya untuk dirinya sendiri.

Semua narsis bisa jadi egotis sedangkan semua egois tidak bisa menjadi narsisis. Setiap orang memiliki sejumlah perilaku narsisistik di dalamnya sedangkan ego dibuat untuk berkembang di dalam pikiran dan hati seseorang. Sampai didiagnosis oleh dokter, mereka dianggap egois. Tapi begitu diberi diagnosa oleh dokter, mereka disebut sebagai narsisis. Orang narsisis itu disfungsional. Narsisis memiliki banyak ego di dalamnya. Mereka tidak mengungkapkan wajah sejati mereka tapi sebaliknya, mereka mengungkapkan diri palsu mereka. Ada sebuah teori yang diajukan oleh Freud yang menggambarkan ego sang narsisis.

Seorang narsis tidak tahu apa itu manusia, bagaimana manusia harus bersikap dan bersikap egois terhadap dirinya sendiri. Dia hanya tahu kebutuhannya dan untuk memenuhi kebutuhan ini, dia mulai menunjukkan segala jenis tingkah lakunya. Jika kita tidak pernah mencintai diri kita sendiri, kita sama sekali tidak akan tahu tentang egoisme.

Narsisis ingin menyukai orang lain. Dia tidak tahu tentang dirinya sendiri. Dia tinggal di dunia imajiner. Dia tidak bisa mengerti atau mengatasi dengan manusia lain. Dia terganggu dengan adorasi, penegasan, cinta, tepuk tangan, kagum dan perhatian. Seorang egotist tidak senang dengan dirinya dan orang lain. Dia tidak suka hubungannya dengan orang lain. Dia tidak senang dengan kejadian di sekitarnya. Dia merasa bahwa orang lain hebat dan dia merasa kesepian dan keinginan untuk mencapai segalanya.

RINGKASAN:

1. Bila tidak terdiagnosis, seseorang disebut egotist tapi setelah didiagnosis, orang tersebut dianggap narsis.

2. Beberapa jumlah narsisme dapat dilihat pada semua orang tapi egoisme hanya diperbolehkan oleh seseorang untuk berkembang.

3. Seorang egotist hanya mengenal dirinya sendiri sedangkan narsisis menunjukkan lebih banyak kasih sayang pada dirinya sendiri sehingga orang lain tahu tentang hal itu

4. Seorang narsisis mengerti tentang orang lain sedangkan seorang egotist hanya mengenal dirinya sendiri dan dapat melakukan apapun untuk dirinya sendiri.