Perbedaan antara gelombang progresif dan gelombang stasioner
Gelombang Progresif vs Gelombang Bertenaga
Gelombang adalah fenomena yang sangat penting yang terjadi dalam kehidupan nyata. Studi tentang gelombang dan getaran berjalan jauh ke masa lalu. Konsep gelombang stasioner dan gelombang progresif dibahas di banyak bidang fisika dan kimia. Ini dibahas dalam mekanika, akustik, teknologi radar, teknologi komunikasi, mekanika kuantum dan bahkan musik. Sangat penting untuk memiliki pemahaman yang benar tentang gelombang progresif dan gelombang stasioner agar bisa unggul dalam bidang semacam itu. Pada artikel ini, kita akan membahas gelombang stasioner dan gelombang progresif, definisi mereka, kesamaan antara gelombang stasioner dan gelombang progresif, bagaimana gelombang progresif dan gelombang stasioner dihasilkan, penerapannya dan akhirnya perbedaan antara gelombang stasioner dan gelombang progresif..
Gelombang Progresif
Gelombang mekanis disebabkan oleh turbulensi dalam medium. Contoh sederhana untuk gelombang mekanik adalah suara, gempa bumi, gelombang laut. Gelombang adalah metode perambatan energi. Energi yang tercipta dalam turbulensi disebarkan oleh gelombang. Gelombang sinusoidal adalah gelombang yang berosilasi sesuai dengan persamaan y = A sin (ωt - kx). Saat gelombang menyebar melalui ruang, energi yang dibawa juga disebarkan. Energi ini menyebabkan partikel di jalan berosilasi. Hal ini juga dapat diartikan sebaliknya karena energi disebarkan melalui osilasi partikel. Ada dua jenis gelombang progresif; yaitu gelombang longitudinal dan gelombang melintang. Dalam gelombang longitudinal, osilasi partikel sejajar dengan arah propagasi. Ini tidak berarti partikel bergerak dengan gelombang. Partikel hanya berosilasi tentang titik ekuilibrium tetap di ruang angkasa. Pada gelombang transversal, osilasi partikel terjadi tegak lurus terhadap arah propagasi. Gelombang suara hanya terdiri dari gelombang longitudinal, gelombang pada sebuah senar melintang. Gelombang laut adalah gabungan gelombang transversal dan gelombang longitudinal.
- 2. ->Gelombang tulis
Gelombang stasioner, yang juga dikenal sebagai gelombang berdiri, terjadi karena intersepsi dua gelombang identik yang bergerak berlawanan arah. Dua gelombang sinusoidal identik yang bergerak dalam arah + x dan -x dapat ditunjukkan oleh y 1 = Sin (ωt - kx) dan y 2 = Sin (ωt + kx). Penambahan kedua persamaan ini memberikan superimposisi dari dua gelombang tersebut. Oleh karena itu, y 2 = y = A [sin (ωt - kx) + sin (ωt + kx)]. Dengan menyederhanakan persamaan ini, kita mendapatkan Y = 2A sin (ωt) cos (kx). Untuk nilai x tertentu, persamaan menjadi Y = B sin (ωt), osilasi harmonik sederhana.