Perbedaan Antara Penelitian Murni dan Terapan | Pure vs Riset Terapan

Anonim

Perbedaan Kunci - Penelitian Kualitatif vs Mutlak

Penelitian sering dikelompokkan ke dalam kategori yang berbeda seperti kualitatif dan kuantitatif, dan murni dan diterapkan. Sedangkan klasifikasi kualitatif dan kuantitatif didasarkan pada jenis data dan metode yang digunakan, klasifikasi murni dan terapan didasarkan pada tujuan penelitian. Dengan demikian, perbedaan utama antara penelitian murni dan penerapan tergantung pada tujuan mereka; Penelitian murni dilakukan tanpa tujuan tertentu dalam pikiran, sedangkan penelitian terapan dilakukan dengan tujuan memecahkan masalah.

DAFTAR ISI

1. Ikhtisar dan Perbedaan Kunci

2. Apa itu Penelitian Murni

3. Apa itu Penelitian Terapan

4. Perbandingan Side by Side - Penelitian Kualitatif vs Mutlak

5. Ringkasan

Apa itu Penelitian Murni?

Penelitian murni, juga dikenal sebagai fundamental atau penelitian dasar , dilakukan tanpa tujuan spesifik apa pun. Tujuan utama dari penelitian murni adalah untuk memajukan pengetahuan dan untuk mengidentifikasi atau menjelaskan hubungan antar variabel. Dengan demikian, ini memajukan pengetahuan mendasar tentang dunia, dan mengenalkan teori, gagasan, dan prinsip baru serta cara berpikir baru. Penelitian murni adalah sumber informasi dan cara berpikir yang paling baru di dunia.

Penelitian murni didorong oleh keingintahuan, intuisi, dan ketertarikan, dan lebih eksploratif di alam daripada penelitian terapan. Terkadang penelitian murni bisa menjadi dasar penelitian terapan.

Gambar 01: Penelitian murni tidak memiliki tujuan spesifik; Ini bertujuan untuk memajukan pengetahuan.

Apa itu Penelitian Terapan?

Penelitian terapan, tidak seperti penelitian murni, dilakukan untuk memecahkan masalah spesifik dan praktis. Oleh karena itu, cenderung bersifat deskriptif. Namun, penelitian terapan sering didasarkan pada penelitian dasar atau penelitian murni. Karena terlibat dalam memecahkan masalah praktis, metode ini sering mencakup metode empiris.

Penelitian terapan digunakan di berbagai bidang seperti kedokteran, teknologi, pendidikan, atau pertanian. Mempelajari hubungan antara genetika dan kanker, mengamati perilaku anak-anak untuk mengidentifikasi keefektifan berbagai intervensi adalah beberapa contoh penelitian terapan. Studi semacam itu selalu memiliki tujuan yang spesifik. Apalagi, hasil penelitian terapan biasanya ditujukan untuk penggunaan saat ini, bukan untuk masa depan. Penting juga dicatat bahwa studi penelitian terapan selalu didasarkan pada informasi atau teori yang ditemukan melalui penelitian dasar.

Gambar 02: Penelitian terapan memiliki tujuan yang spesifik.

Apa perbedaan antara Penelitian Murni dan Terapan?

- diff Article Middle before Table ->

Penelitian Pure vs Terapan

Penelitian murni dilakukan tanpa tujuan spesifik. Penelitian terapan dilakukan dengan tujuan tertentu.
Tujuan
Tujuan utamanya adalah untuk memajukan pengetahuan. Tujuan utamanya adalah memecahkan masalah spesifik dan praktis.
Alam
Penelitian murni bersifat eksploratif. Penelitian terapan bersifat deskriptif.
Teori dan Prinsipal
Penelitian murni mengidentifikasi gagasan, teori, prinsipal dan cara berpikir baru. Penelitian terapan didasarkan pada teori, prinsipal ditemukan melalui penelitian murni.
Temuan
Temuan penelitian murni biasanya memiliki penggunaan masa depan, bukan penggunaan saat ini. Temuan penelitian terapan selalu memiliki penggunaan saat ini.

Ringkasan - Penelitian Pure vs Terapan

Perbedaan antara penelitian murni dan penerapan tergantung pada tujuan penelitian. Penelitian murni, yang juga dikenal sebagai penelitian dasar, tidak memiliki tujuan spesifik, namun ini memajukan pengetahuan dan berkontribusi pada pembentukan teori, prinsipal, dan cara berpikir baru. Penelitian terapan, di sisi lain, bertujuan untuk memecahkan masalah spesifik dan praktis. Penelitian terdepan juga didasarkan pada temuan penelitian murni.

Referensi:

1. "Jenis penelitian. " Metode EResearch. Universitas Southampton, n. d. Web. 16 Mar. 2017.

Gambar Courtesy:

1. "390297" (Domain Publik) via Pixabay

2. "Dr. Sadhna Joshi and Research Group "(CC BY 3. 0) melalui Commons Wikimedia