Perbedaan Antara Subnetting dan Supernetting

Anonim

Subnetting vs. Supernetting

Subnetting adalah proses membagi jaringan IP ke sub divisi yang disebut subnet. Komputer milik sub jaringan memiliki kelompok umum bit paling signifikan dalam alamat IP mereka. Jadi, ini akan mematahkan alamat IP menjadi dua bagian (logis), seperti awalan jaringan dan kolom sisanya. Supernetting adalah proses menggabungkan beberapa sub jaringan, yang memiliki awalan routing Classless Inter-Domain Routing (CIDR) umum. Suppernetting juga disebut route aggregation atau route summarization.

Apa itu Subnetting?

Proses membagi jaringan IP ke sub divisi disebut subnetting. Subnetting membagi alamat IP menjadi dua bagian sebagai awalan jaringan (atau routing prefix) dan sisanya (yang digunakan untuk mengidentifikasi host tertentu). Notasi CIDR digunakan untuk menulis awalan routing. Notasi ini menggunakan garis miring (/) untuk memisahkan alamat awal jaringan dan panjang awalan jaringan (dalam bit). Sebagai contoh, di IPv4, 192. 60. 128. 0/22 menunjukkan bahwa 22 bit dialokasikan untuk awalan jaringan dan 10 bit sisanya dicadangkan untuk alamat host. Selain itu, awalan routing juga bisa diwakili menggunakan subnet mask. 255. 255. 252. 0 (11111111. 11111111. 11111100. 00000000) adalah subnet mask untuk 192. 60. 128. 0/22. Memisahkan bagian jaringan dan bagian subnet dari alamat IP dilakukan dengan melakukan operasi bitwise AND antara alamat IP dan subnet mask. Ini akan menghasilkan identifikasi awalan jaringan dan pengenal host.

Apa itu Supernetting?

Supernetting adalah proses menggabungkan beberapa jaringan IP dengan awalan jaringan yang umum. Supernetting diperkenalkan sebagai solusi untuk masalah peningkatan ukuran tabel routing. Supernetting juga menyederhanakan proses routing. Misalnya, subnetwork 192. 60. 2. 0/24 dan 192. 60. 3. 0/24 dapat digabungkan ke supernetwork dilambangkan dengan 192. 60. 2. 0/23. Pada supernet, 23 bit pertama adalah bagian jaringan dari alamat dan 9 bit lainnya digunakan sebagai host identifier. Jadi, satu alamat akan mewakili beberapa jaringan kecil dan ini akan mengurangi jumlah entri yang harus disertakan dalam tabel routing. Biasanya, supernetting digunakan untuk alamat IP kelas C (alamat diawali dengan 192 sampai 223 dalam desimal), dan sebagian besar protokol routing mendukung supernetting. Contoh protokol tersebut adalah Border Gateway Protocol (BGP) dan Open Shortest Path First (OSPF). Tapi, protokol seperti Exterior Gateway Protocol (EGP) dan Routing Information Protocol (RIP) tidak mendukung supernetting.

Apa Perbedaan antara Subnetting dan Supernetting?

Subnetting adalah proses membagi jaringan IP ke sub divisi yang disebut subnet sedangkan Supernetting adalah proses penggabungan beberapa jaringan IP dengan awalan jaringan yang umum. Supernetting akan mengurangi jumlah entri dalam tabel routing dan juga akan mempermudah proses routing. Di subnetting, bit host ID (untuk alamat IP dari satu ID jaringan) dipinjam untuk digunakan sebagai ID subnet, sementara di supernetting, bit dari ID jaringan dipinjam untuk digunakan sebagai host ID.