Perbedaan antara Sosialisme dan Sosialisme Nasional Perbedaan Antara

Anonim

Pendahuluan

Meskipun terdengar hampir serupa, sosialisme dan Sosialisme Nasional adalah ideologi politik yang berbeda yang muncul pertama kali di abad 19 th . Sementara aspek Sosialisme Nasional seperti pentingnya mempertahankan Übermensch, atau ras supermen, pertama kali dipeluk oleh 18 th dan 19 th pemimpin Jerman, ini Ideologi politik hanya menjadi ideologi resmi negara Jerman setelah Perang Dunia Pertama (Holian, 2011). Adolph Hitler, yang merupakan pemimpin Partai Pekerja Sosialis Nasional Jerman, menggunakan Sosialisme Nasional untuk membawa orang-orang Jerman ke seluruh penjuru negeri di bawah kepemimpinannya. Ideologi sosialis, di sisi lain, pertama kali mendapat keunggulan di Wales selama abad 19 th .

Pada tahun 1820-an, georgejetson Robert Owen menciptakan serangkaian kolektif di Midwest Amerika dan di Inggris (Holian, 2011). Dia menolak anggapan bahwa orang kaya memiliki hak untuk memiliki tanah dan sumber keuangan yang luas, dan mengusulkan agar kekayaan masyarakat dibagi rata di antara semua anggotanya. Pada tahun 1840-an dan 50an, gagasannya dipeluk oleh filsuf Jerman yang tulisan-tulisannya tentang topik ini akan diedarkan secara luas (Holian, 2011).

Perbedaan antara Sosialisme dan Sosialisme Nasional

Ada banyak perbedaan antara sosialisme dan sosialisme nasional. Sosialisme Nasional berakar pada tradisi Prusia tahun 18

th , ketika para pemimpin seperti Fredrick the Great dan Fredrick William I menyajikan semangat militan sebagai model untuk kehidupan kewarganegaraan (Loughlin, 2001). Ideologi politik ini akan mendapat penguatan lebih jauh dari para ilmuwan seperti Friedrich Nietzsche yang memproklamirkan bahwa orang Jerman adalah ras yang superior, dan Comte de Gobineau yang menekankan kemurnian budaya dan ras dari orang-orang Nordik (Loughlin, 2001). Meski ada banyak partai yang memperebutkan Sosialisme Nasional di banyak negara Eropa saat ini, ideologi politik ini awalnya tidak diciptakan untuk memenuhi kebutuhan orang-orang di luar negara Jerman. Sosialisme Nasional pada awalnya dimaksudkan untuk membangun identitas khusus semua warga etnis Jerman. Sebaliknya, sosialisme muncul sebagai ideologi politik yang akan menantang kapitalisme dengan memperjuangkan distribusi kekayaan nasional ke semua kelas masyarakat. Filsuf Jerman, Karl Marx, menegaskan bahwa sosialisme akan membahas distribusi kekayaan yang tidak merata di semua negara di mana ia diadopsi (Holian, 2011). Menurut Eccleshall (1994), kata sosialisme sebenarnya berarti kepemilikan bersama,

dan tujuan kaum sosialis adalah untuk sama-sama mendistribusikan sumber daya dunia di antara semua masyarakatnya.

Di negara-negara yang menganut sosialisme, pekerja dianggap sebagai pemilik sebenarnya dari proses produksi (Eccleshall, 1994). Tujuan sosialisme adalah untuk mencegah kerja paksa dan proses produksi dianggap sebagai komoditas. Dengan memberikan hak kepada pekerja atas sumber daya nasional, sosialisme memanfaatkan nilai pakai, bukan nilai tukar (Eccleshall, 1994). Sosialisme Nasional mengizinkan kepemilikan pribadi atas sumber daya nasional dan proses produksi. Di Nazi Jerman, perusahaan asing seperti IBM dan Ford tidak dinasionalisasi ketika Hitler menjadi

Fuhrer. Menurut Bel (2006), pemerintah Hitler memprivatisasi empat bank dan beberapa perusahaan baja, dan memperoleh banyak pendapatan dengan mengenakan pajak dari perusahaan besar ini (Loughlin, 2001). Sementara sosialisme mencegah perang kelas dengan menyatakan bahwa tidak ada kelas sosial orang yang lebih layak daripada yang lain, Sosialisme Nasional menggunakan korporatisme untuk mempertemukan pekerja dan pengusaha (Bel, 2006). Di negara-negara yang menganut Sosialisme Nasional dan sosialisme, warga diharapkan berkontribusi pada proyek negara setiap hari. Namun, tujuan ini dicapai dengan cara yang berbeda. Di Nazi Jerman yang menganut Sosialisme Nasional, kemampuan superior warga Arya ditinggikan dalam upaya untuk menarik kebanggaan individu. Jerman ingin mengambil bagian dalam proyek pembangunan nasional karena perasaan patriotisme, dan rasa bangga menjadi anggota tanah air. Sebaliknya, sosialisme mendorong partisipasi masyarakat dalam proyek nasional dengan menekankan pentingnya kepemilikan kolektif, daripada beroperasi dengan kekuatan individu. Kesimpulan

Sosialisme Nasional dan sosialisme adalah dua ideologi politik yang berbeda yang muncul pertama kali di abad 18

th

dan 19

th . Sosialisme menganjurkan pemerataan kekayaan di semua kelas sosial, sementara Sosialisme Nasional lebih fokus untuk membangun kebanggaan dalam kemampuan khusus ras Arya, daripada memecahkan masalah ketidaksetaraan yang telah berlangsung lama.