Perbedaan Antara Kawat Aluminium dan Tembaga Perbedaan Antara
Aluminium vs Tembaga Kawat
Perbedaan antara kawat aluminium dan tembaga sebagian besar dalam penggunaannya dalam utilitas, ketahanan, konduktivitas, berat dan biaya. Aluminium digunakan oleh perusahaan utilitas untuk transmisi listrik sejak awal 1900-an. Aluminium nampaknya memiliki kelebihan dibanding kawat tembaga yang lebih tua dalam hal bobot, fleksibilitas dan biaya, karena lebih ringan, lebih fleksibel, dan lebih murah.
Kabel aluminium lebih disukai daripada kabel tembaga terutama karena faktor kenaikan harga tembaga, dan karena itu, pengkabelan aluminium itu ekonomis. Kabel bangunan paduan aluminium, yang disebut paduan 800, juga digunakan untuk pengumpan tegangan rendah, menghemat biaya bila dibandingkan dengan tembaga, yang juga secara signifikan lebih berat. Kabel bangunan aluminium memiliki setengah berat tembaga, dengan luas 50% lebih besar dari tembaga untuk membawa arus yang sama, namun kawat aluminium memerlukan pengukur kawat yang lebih besar daripada tembaga untuk membawa bobot yang sama. Kenaikan harga tembaga juga telah menyebabkan penggunaan kabel aluminium selama tahun 1970an. Kabel aluminium bisa sama amannya dengan tembaga jika terpasang dengan benar, karena kabel aluminium tak kenal ampun jika pemasangannya tidak tepat.
Kabel aluminium memiliki fenomena 'creep dingin', seperti saat menghangat, mengembang, dan berkontraksi saat didinginkan. Hal ini tidak mungkin untuk tembaga kehilangan kekencangan seperti pada kasus aluminium. Oksidasi aluminium dan korosi saat bersentuhan dengan jenis logam tertentu, sedangkan tembaga lebih aman dan juga tahan api lebih banyak dibanding aluminium. Kabel aluminium dan tembaga juga bisa dihubungkan bersamaan, tapi ini perlu ditangani dengan hati-hati, karena jika kabel tidak dihubungkan bersamaan dengan menggunakan perangkat crimp khusus, atau minyak anti-oksidan, mereka akan terbakar saat konduktor dipanaskan. Untuk menjawab pertanyaan bahwa jika kabel aluminium sama baiknya dengan kabel tembaga, kami menjawab negatif. Kabel aluminium memiliki potensi bahaya, dan itu adalah reaktivitas aluminium dengan oksigen di udara yang dapat menyebabkan sambungan menjadi terlalu panas dan gagal, dan mungkin menyebabkan kebakaran. Karena faktor risiko ini, kabel tembaga kembali menggantikan aluminium, terlepas dari kenyataan bahwa aluminium lebih murah.
Seseorang juga bisa membandingkan berat dan warna kedua konduktor. Kawat tembaga lebih berat, dan aluminium lebih ringan dan abu-abu perak. Perbedaan utama antara kabel tembaga dan aluminium adalah daya tahan material. Aluminium dan tembaga keduanya merupakan konduktor yang paling umum digunakan, dengan karakteristik positif dan negatif. Tembaga tidak hanya memiliki konduktivitas yang lebih tinggi daripada aluminium, namun lebih ulet, dengan kekuatan tarik relatif tinggi, dan bisa disolder.Aluminium memiliki konduktivitas yang kurang, sekitar 60 persen tembaga, namun kelentahannya memungkinkannya membuat rentang yang panjang.
Ringkasan:
1. Kabel aluminium bersifat korosif dan dapat menyebabkan kebakaran.
2. Kabel aluminium dilapisi dengan perangkat gemuk dan kabel khusus untuk mencegah kecelakaan akibat panas.
3. Kabel tembaga bertegangan dan lebih tinggi dalam konduktivitas daripada aluminium, yang juga kurang ulet.
4. Kabel aluminium lebih ringan dari tembaga dan membuat rentang panjang mungkin, sedangkan kabel tembaga dapat menahan lebih dari aluminium, dan dapat disolder.
5. Kabel aluminium berkembang dalam suhu tinggi dan berkontraksi pada suhu rendah bila dibandingkan dengan tembaga, yang dapat menahan perubahan termal.