Perbedaan Antara Bom Atom dan Bom Hidrogen Perbedaan Antara
Desain Senjata Nuklir
Penciptaan senjata pemusnah massal terus menyebarkan ketakutan global akan dampak berbahaya dan malapetaka lingkungan yang besar. Penggunaan tenaga nuklir telah muncul menjadi elemen penting bagi sebuah negara berkembang namun di balik kontribusi utamanya terhadap dunia terletak keinginan manusia untuk memperluas kemampuan militer atas negara-negara lain. Senjata nuklir diciptakan tidak hanya untuk pertahanan militer tapi juga untuk melepaskan radiasi nuklir dan menghilangkan semua masalah tanpa pertimbangan di lokasi pembuangan.
Dua elemen perang yang paling menakutkan dan merusak, bom atom dan bom hidrogen akan dibahas. Apakah bom atom dan hidrogen ada bedanya? Mengapa bom hidrogen lebih kuat dari bom atom? Baik atom dan hidrogen berbeda dalam beberapa cara komparatif. Bom hidrogen dianggap lebih kuat daripada bom atom karena asas masing-masing dan kekuatan relatifnya. Kedua bom ini menggunakan unsur radioaktif Uranium dan Plutonium untuk menciptakan tenaga nuklir namun berbeda mengenai bagaimana elemen tersebut digunakan. Bom hidrogen juga dikenal sebagai bom "Thermonuclear" dan menghasilkan energi dari bom fisi untuk kompres dan bahan bakar fusi panas.Kita pasti bisa membayangkan besarnya kerusakan bom atom dan bom hidrogen hanya dengan mengingat pemboman Hiroshima dan Nagasaki pada tahun 1945.Sampai saat ini, tidak ada catatan bom fusi nuklir yang digunakan untuk peperangan, meskipun program pertahanan pemerintah telah memberikan penelitian yang cukup besar mengenai kemungkinan produksi semacam itu.
Untuk meringkas perbedaan antara bom atom dan hidrogen, berikut ini dinyatakan di bawah ini:
1. Bom hidrogen dianggap sebagai versi "upgrade" dari bom atom
2. Bom atom bekerja dengan pembelahan nuklir sementara bom hidrogen bekerja dengan fusi nuklir.
3. Dengan konsep, bom hidrogen terdiri dari beberapa bom atom
4. Bom hidrogen bisa diledakkan dengan bom atom.