Perbedaan antara apraxia dan dyspraxia? Perbedaan Antara

Anonim

Apraxia vs Dyspraxia?

Kata-kata apraxia dan dyspraxia adalah kondisi medis yang mempengaruhi sistem saraf tubuh yang menyebabkan kesulitan dalam gerakan.

Apraxia adalah ketidakmampuan untuk melakukan gerakan yang telah dipelajari oleh orang tersebut. Apraxia adalah kurangnya kinerja tugas meski memiliki keinginan dan kemampuan untuk mewujudkan gerakan tersebut. Apraxia adalah kelainan yang diakibatkan dari eksekusi motor karena ketidakmampuan untuk memahami perintah. Disleksia juga disebut sebagai gangguan koordinasi perkembangan. Ini adalah gangguan neurologis kronis perkembangan yang terjadi pada anak-anak maupun orang dewasa dimana orang tersebut mengalami kesulitan dalam merencanakan dan menyelesaikan aktivitas motorik halus dan kasar. Perbedaan utamanya adalah pada apraxia kemampuan hadir tapi tidak bisa melakukan fungsi sedangkan pada dyspraxia kemampuan itu sendiri hilang.

Perbedaan dalam presentasi

Ada berbagai jenis dyspraxia. Dispraxia ideomotor adalah varian di mana ada kesulitan menyelesaikan tugas tunggal seperti melambai selamat tinggal dll. Dispraxia ideasional adalah jenis lain di mana ada kesulitan dalam melakukan tugas multistep seperti menyikat gigi, pakaian kancing dll. Dalam dyspraxia oromotor, ada kekurangan koordinasi. gerakan otot agar memiliki pengucapan yang benar. Terakhir, dyspraxia konstruktif menyebabkan kesulitan mengikuti petunjuk langkah demi langkah dan serangkaian instruksi panjang seperti memasak yang melibatkan serangkaian langkah satu demi satu. Seringkali anak-anak yang terkena dyspraxia mungkin tampak seolah-olah mereka malas malas dan menghindari gerakan misalnya, alih-alih menggerakkan kepala, mereka mungkin memutar mata mereka untuk mendapatkan pandangan tentang sesuatu, mungkin mengalami kesulitan dalam berlari dan melompat dll. Dari semua gejala ini, ia juga dinamakan sindrom anak kikuk karena pasien cenderung membatasi gerakan mereka karena kesulitan yang dihadapi dalam gerakan.

Jenis apraxia adalah apraks ideomotor, apraxia konseptual, apraxia ucapan dan apraxia konstruksional. Orang yang menderita apraxia Ideomotor menunjukkan ketidakmampuan untuk merencanakan atau menyelesaikan tindakan motorik. Apraxia konseptual adalah tentang tidak memiliki kemampuan untuk memikirkan langkah-langkah yang diperlukan untuk melakukan beberapa tindakan. Orang-orang yang terpengaruh dengan jenis ini mencampuradukkan banyak hal dan melakukan hal-hal terakhir terlebih dahulu dan hal-hal terakhir berlangsung. Contoh apraxia jenis ini adalah seseorang memasukkan sayuran ke dalam panci terlebih dahulu dan kemudian minyaknya dibutuhkan untuk memasak. Pidato apraxia terlihat pada orang dewasa dan anak-anak. Hal ini biasanya terlihat pada orang-orang yang sebelumnya memiliki kemampuan berbicara. Ini melibatkan hilangnya tingkat pidato yang sudah diperoleh. Biasanya melibatkan kesalahan artikulatoris.

Perbedaan dalam perawatan

Kelainan tersebut tidak dapat disembuhkan dan cenderung bertahan seumur hidup. Ada ruang untuk perbaikan dengan penggunaan terapi wicara yang ketat, terapi okupasi dan fisioterapi untuk apraxia dan juga dyspraxia. Perbaikan sering terlihat pada anak-anak yang mengalami dyspraxic yang dimulai sejak dini dengan latihan fisik sederhana untuk membangun koordinasi. Tugas sederhana bila dilakukan dengan percaya diri dapat dikompilasi dan perlahan, anak yang mengalami dyspraxic dapat diajari melakukan banyak tugas sehingga anak menjadi mandiri. Orang tua perlu diberi konseling dalam kasus ini terutama pada dyspraxia, karena kurangnya gerak dan gerakan bisa sangat mengecewakan.

Ringkasan:

Disleksia adalah kurangnya gerakan tujuan yang terkoordinasi meskipun memiliki keinginan dan merupakan gangguan perkembangan. Apraxia adalah kelainan yang diakibatkan perkembangan di kemudian hari di mana kemampuan pelaksanaan keterampilan yang sudah dipelajari hilang meski memiliki keinginan dan kekuatan untuk mewujudkannya. Keduanya adalah kondisi neurologis yang tidak dapat disembuhkan, yang membutuhkan pidato intensif dan terapi fisik untuk mewujudkan kemandirian dalam kehidupan seseorang.