Perbedaan Antara Crack dan Powder Perbedaan Antara
Crack vs. Powder
Orang sering mendengar kata-kata kokain dan crack. Mungkin di TV, di jalan-jalan, atau di sekolah, kebanyakan orang tahu bagaimana membedakan kedua zat tersebut. Meskipun demikian, baca artikel ini untuk lebih memahami perbedaan utama mereka.
Pengedar narkoba dan pembeli benar-benar tahu apa yang lebih murah. Crack sering menjadi bahan pilihan bagi pengguna narkoba rata-rata, karena harganya lebih sedikit untuk dibuat, dan, pada gilirannya, biaya kurang dari bubuk kokain. Ini juga alasan mengapa retak menjadi semakin populer di kalangan banyak orang saat ini.
Bahkan jika bubuk kokain adalah zat pelecehan yang lebih tua dibandingkan dengan retak, masih merupakan zat ampuh yang membuat seseorang 'tinggi' dalam waktu 10-15 menit, bahkan jika itu hanya mendengus. Dengan retakan itu bahkan lebih cepat, dimana pengguna menjadi tinggi dalam hitungan seperempat menit (15 detik), melalui kebiasaan merokok. Karena penggunaan berat di antara berbagai kelompok usia sekarang, retakan telah dianggap sebagai zat adiktif yang lebih berbahaya daripada kebanyakan bentuk obat-obatan terlarang lainnya.
Dalam hal kemurnian, retak juga dipuji lebih murni dari pada bubuk kokain. Tampak seperti batu mirip kristal putih yang berlawanan dengan bubuk kokain yang datang sebagai bubuk putih halus. Yang terakhir ini dimanfaatkan dari daun koka, yang mengubah kontrol seseorang terhadap gerakan sukarela. Sebagai bentuk bedak, kokain diambil melalui suntikan, atau hanya mendengus. Sebaliknya, retak (versi freebase kokain) sebaiknya diisap. Hal ini dikonsumsi oleh beberapa individu untuk menginduksi sensasi euforia yang nampaknya 'merevitalisasi' tubuh mereka.
Terakhir, retak merokok juga akan membuat Anda lebih banyak dipenjara. Hanya mendapatkan 5g retak akan membuat Anda memenuhi syarat untuk 5 tahun penjara, dibandingkan dengan mendapatkan kokain bubuk 500g dan dijatuhi hukuman pada tingkat waktu yang sama. Bukan untuk membuat stereotip, tapi karena itulah banyak orang kulit hitam dipenjara dengan mudah, karena menggunakan crack. Sebaliknya, orang Kaukasia dan orang kulit putih dengan mudah menggunakan kokain bubuk bukan retak.
Secara keseluruhan, tidak peduli perbedaan apa yang dimiliki kedua zat, masih sebaiknya melaporkan pengguna mereka ke pihak yang berwenang. Belum terlambat, kecanduan bisa dikelola dengan bantuan pusat terapi, seperti lembaga rehabilitasi:
1. Crack adalah zat adiktif yang lebih murah dan lebih baru dibandingkan dengan bubuk kokain.
2. Kecepatan mendapatkan euforia 'tinggi' jauh lebih cepat saat merokok retak dibandingkan kokain bubuk mendengus.
3. Crack dikatakan lebih murni daripada bedak kokain.
4. Crack sebaiknya diisap, sedangkan kokain bubuk bisa dikonsumsi dalam bentuk suntikan, atau dengan mendengus.