Perbedaan Antara Pemanasan Global dan Hujan Asam Perbedaan Antara

Anonim

Definisi

Pemanasan Global mengacu pada kenaikan suhu rata-rata sistem iklim bumi.

Penyebab

Gas alami di atmosfer bumi seperti CO2, CH4 dan N2O membantu menjaga suhu permukaan bumi di atas titik beku. Gas-gas ini memiliki "mode getaran internal" yang menyerap dan meratakan radiasi infra merah atau panas kembali ke permukaan bumi. Proses ini dikenal sebagai efek rumah kaca dan gas-gas tersebut disebut-sebut sebagai gas rumah kaca. Namun, selama abad yang lalu, tingkat gas-gas ini meningkat karena penebangan hutan skala besar di Amerika Utara dan bagian lain dunia sejak 1800. Revolusi industri dan aktivitas manusia lainnya telah menambah peningkatan ini. Setiap tahun sekitar 22 miliar ton karbon dioksida ditambahkan ke atmosfer, sepertiga dari pembangkit listrik dan sepertiga lainnya dari transportasi.

Indikator di seluruh dunia telah melaporkan suhu yang luar biasa tinggi di berbagai belahan dunia dalam beberapa tahun terakhir. Catatan instrumental yang melacak suhu global telah memberikan bukti kenaikan suhu yang mengindikasikan pemanasan global. Hal ini didukung oleh pengamatan oleh kelompok ilmuwan di seluruh dunia. Telah terjadi pencairan gletser tua yang signifikan di Wilayah Kutub. Air laut secara bertahap bergerak ke beberapa kota pesisir dan rawa air tawar di Indonesia, Filipina, Bangladesh dan Kepulauan Oseanik yang semuanya mengindikasikan kenaikan permukaan laut. Kondisi cuaca menunjukkan perilaku ekstrim seperti penurunan atau kenaikan curah hujan, banjir di daerah baru, angin topan dan kebakaran hutan. Penyakit tertentu seperti Malaria mulai muncul di daerah baru yang juga mengalami kenaikan suhu. Di terumbu karang Lautan semakin dikelantang sementara ada pengurangan yang mengkhawatirkan di Plankton yang keduanya disebabkan oleh pengasaman dan pemanasan lautan.

Hujan Asam

Istilah "Hujan asam" digunakan mengacu pada bentuk hujan atau curah hujan termasuk salju, hujan es, kabut, air awan dan embun yang memiliki kadar hidrogen sangat tinggi. ion atau pH rendah.

Hal ini disebabkan ketika sulfur dioksida dan nitrogen oksida bereaksi dengan molekul air yang ada di atmosfer untuk menghasilkan asam. Saat curah hujan terjadi, ia menghilangkan asam dari atmosfer dan mencapai ke permukaan bumi. Ini mengalir melintasi permukaan air limpasan, memasuki sistem air dan masuk ke dalam tanah. Ini menghilangkan nutrisi penting dari tanah, melepaskan aluminium ke dalam tanah sehingga menyulitkan pohon untuk mengambil air. Partikel juga bisa menempel pada tanah, tanaman atau permukaan lainnya.

Hujan asam diakibatkan oleh keberadaan senyawa sulfur dan nitrogen skala besar yang dikeluarkan oleh sumber manusia. Jumlah Sulfur dioksida dan oksida nitrogen di atmosfer telah meningkat sejak dimulainya revolusi Industri karena adanya belerang dalam batubara yang digunakan untuk pembangkit listrik dan asap yang dikeluarkan oleh pabrik dan kendaraan bermotor. Semua emisi ini masuk ke atmosfer. Penggunaan cerobong asap tinggi untuk mengurangi polusi lokal berakhir dalam pelepasan gas ke sirkulasi atmosfer regional yang berkontribusi terhadap penyebaran hujan asam di wilayah yang lebih luas.

Asam ini memiliki efek berbahaya pada tanaman dan pohon sehingga kurang mampu menahan suhu dingin dan serangan serangga dan penyakit selain menghambat kemampuan mereka untuk bereproduksi. Hujan asam memiliki efek korosif pada infrastruktur terutama yang terbuat dari marmer dan batu kapur. Mereka merusak air tawar dan tanah selain membunuh serangga dan bentuk kehidupan air termasuk melarutkan terumbu karang.

Kesimpulan

Umat manusia hari ini menghadapi tantangan besar. Kita tidak hanya harus membersihkan lingkungan yang sudah tercemar tapi juga mengubah gaya hidup kita untuk mencegah polusi lebih banyak.