Perbedaan antara Maslow dan Rogers | Maslow vs Rogers

Anonim

Maslow vs Rogers

Mengetahui perbedaan antara Abraham Maslow dan Carl Rogers dan humanistik mereka. Teori bisa menarik bagi Anda jika Anda berada di bidang psikologi. Abraham Maslow dan Carl Rogers adalah dua pendiri psikologi Humanistik. Psikologi humanistik adalah sebuah pendekatan psikologi yang berfokus pada kesehatan mental positif, kemampuan yang dimiliki individu untuk tumbuh dan kekuatan dan kualitas batin mereka. Tidak seperti kebanyakan pendekatan yang menyoroti kelainan individu, humanistik menyoroti mentalitas positif. Namun, ada perbedaan dalam pendekatan itu sendiri. Hal ini dapat dilihat melalui teori aktualisasi diri Maslow dan Rogers. Sementara Maslow sepenuhnya mengakui aktualisasi diri individu terhadap diri mereka sendiri, Rogers mengambil langkah ini lebih jauh dengan menekankan pada kebutuhan akan sekitarnya, yang membantu seseorang untuk diaktualisasikan sendiri. Melalui tulisan ini mari kita mencoba untuk memahami gagasan kunci dari Maslow, Rogers dan perbedaan antara gagasan mereka.

Apa Teori Abraham Maslow? Abraham Maslow adalah seorang psikolog Amerika yang terkenal yang banyak meneliti tentang pikiran manusia yang berkonsentrasi pada manusia melalui pendekatan humanistik. Dia terkenal di dunia karena Hirarki Kebutuhannya. Ini adalah seperangkat kebutuhan yang disajikan dalam bentuk piramida. Seseorang pertama harus memenuhi kebutuhan di dasar piramida untuk menuju ke tingkat berikutnya. Di bagian paling bawah piramida kita menemukan kebutuhan fisiologis, maka kebutuhan keamanan, kebutuhan cinta dan keinginan, kebutuhan harga diri, dan akhirnya kebutuhan aktualisasi diri di bagian paling atas. Maslow sangat tertarik dengan aktualisasi diri. Aktualisasi diri adalah di mana seseorang memperoleh bentuk potensi manusia tertinggi yang memungkinkan orang tersebut selaras dengan dirinya sendiri, orang lain dan dunia sekitar. Maslow mengidentifikasi kualitas tertentu dari orang-orang seperti keunikan, kesederhanaan, kemandirian, keadilan, kebaikan, rasa penyelesaian, dan lain-lain. Dia juga memperhatikan sebuah konsep yang disebut pengalaman puncak yang sering terlihat pada orang-orang yang diaktualisasikan sendiri daripada di lainnya Ini adalah contoh di mana seseorang akan menerima dan menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar yang memungkinkan mereka menikmati kehidupan dengan lebih mendalam.

Apa itu Teori Carl Rogers? Rogers juga seorang psikolog Amerika yang kontribusinya terhadap psikologi humanistik sangat besar. Pandangan Rogers tentang orang sangat positif. Dia percaya orang secara inheren baik dan kreatif. Teorinya terbentuk sedemikian rupa.Terutama saat kita berbicara tentang Carl Rogers ada konsep penting yang perlu dipelajari untuk memahami perspektif Rogerian. Pertama adalah konsep dirinya. Rogers percaya bahwa diri terdiri dari tiga bagian: diri ideal (apa yang seseorang inginkan), citra diri (diri sejati) dan harga diri (harga diri seseorang).

Kedua, Rogers percaya bahwa ketika citra diri seseorang dan diri ideal serupa, keadaan kongruensi terjadi. Jadi kesesuaian adalah kapan seseorang menginginkan dirinya dan siapa dirinya saat ini cukup dekat dan konsisten. Jika orang ini kongruen, maka ada kemungkinan baginya untuk mencapai keadaan aktualisasi diri, yang merupakan potensi tertinggi yang dapat diperoleh seseorang melalui pertimbangan positif tanpa syarat. Perhatian positif tanpa syarat adalah ketika seseorang benar-benar dicintai dan dihargai karena siapa dia tanpa batasan. Hal ini dapat berdampak besar pada pengembangan kepribadian seseorang yang memungkinkannya untuk diaktualisasikan sendiri.

Apa perbedaan antara Teori Maslow dan Rogers?

Saat memeriksa kesamaan dan perbedaan antara teori kepribadian Maslow dan Rogers, kesamaan yang mencolok antara keduanya adalah tekanan yang diberikan pada memandang orang melalui pandangan positif, menekankan pada kualitas dan kemampuan batin mereka untuk tumbuh. Namun, perbedaan antara dua psikolog dapat diidentifikasi dalam teori aktualisasi diri mereka.

• Maslow sepenuhnya mengakui aktualisasi diri individu terhadap diri mereka sendiri. Rogers tidak menghargai individu hanya untuk aktualisasi diri tetapi juga menekankan pada pentingnya lingkungan terutama melalui empati, keaslian, dan penerimaan orang lain yang menghasilkan kondisi pertumbuhan.

Gambar Courtesy:

Carl Rogers oleh Didius (CC BY 2. 5)