Perbedaan Antara Komunikasi Monologis dan Dialogik | Komunikasi Monologis vs Dialogik

Anonim

Perbedaan Kunci - Komunikasi Monologis vs. Komunikasi Dialogik

Meskipun istilah komunikasi menyiratkan adanya interaksi antara dua atau lebih orang dan transmisi informasi, komunikasi tidak selalu terjadi. secara adil. Komunikasi monologis dan dialogis menggambarkan dua jenis pola komunikasi. Perbedaan utama antara komunikasi monologis dan dialogis terletak pada interaksi antara pembicara dan pendengar; dalam komunikasi monologis, satu orang berbicara sementara yang lain mendengarkan sementara, dalam komunikasi dialogis, peran pembicara dan pendengar dipertukarkan di antara para peserta.

Apa itu Komunikasi Monologis?

Dengan kata sederhana, komunikasi monologis dapat digambarkan sebagai kesempatan di mana seseorang berbicara, dan yang lainnya mendengarkan. Namun, tidak ada interaksi nyata antar peserta karena komunikasi hanya satu arah. Komunikator monologis hanya tertarik pada tujuannya sendiri dan tidak memiliki kepentingan atau perhatian yang nyata terhadap sikap dan perasaan pendengar. Komunikator mungkin juga menunjukkan keengganan untuk berbicara atau mendengarkan gagasan orang lain. Dia sering memberikan penilaian pribadi yang negatif dan kritik negatif tentang pendengarnya. Komunikator monologis juga dapat meminta pendengar untuk mengatakan hal positif tentang dirinya (tentang komunikator).

Menurut Johannsen (1996), komunikator monologis mencoba untuk "memerintah, memaksa, memanipulasi, menaklukkan, mempesona, menipu, atau mengeksploitasi". Dia tidak menganggap serius orang lain karena dia memandang orang lain sebagai 'barang' untuk dieksploitasi. Fokus dalam komunikasi monologis bukan pada kebutuhan nyata penonton atau pendengar, namun juga pada pesan dan tujuan komunikator. Komunikator membutuhkan tanggapan atau umpan balik dari para pendengar hanya untuk melanjutkan tujuannya, bukan untuk membantu penonton untuk mengerti atau mengklarifikasi poin yang tidak jelas. Selain itu, komunikator monologis memiliki sikap superior dan sering merendahkan terhadap penonton.

Semua dalam semua, komunikasi monologis melibatkan kontrol dan manipulasi, dan tidak ada interaksi nyata antara kedua orang yang terlibat dalam komunikasi.

Apa itu Komunikasi Dialogik?

Komunikasi dialog adalah interaksi dimana setiap orang terlibat memainkan peran baik pembicara maupun pendengar.Dengan kata lain, ini adalah komunikasi dimana setiap orang memiliki kesempatan untuk mengekspresikan diri. Saling pengertian dan empati merupakan ciri khas komunikasi dialogis. Ada perhatian dan rasa hormat yang mendalam terhadap orang lain dan hubungan di antara mereka dalam jenis komunikasi ini.

Dalam jenis interaksi ini, pendengar dan pembicara memiliki hak untuk membuat pilihan sendiri tanpa paksaan, tekanan, ketakutan atau ancaman hukuman. Komunikator dialogis menghindari kritik negatif dan penilaian pribadi yang negatif dan menggunakan kritik positif sebagai pengganti mereka. Komunikator selalu menunjukkan kemauan untuk mendengarkan satu sama lain dan menunjukkan keterlibatan dengan memberi isyarat seperti tindakan nonverbal, parafrase, ungkapan kesepakatan, dan lain-lain. Komunikator dialog juga tidak memanipulasi percakapan untuk mencapai tujuannya.

Apa perbedaan antara Komunikasi Monologis dan Dialogik?

Jenis Interaksi:

Komunikasi Monologis:

Satu orang berbicara, dan yang lainnya mendengarkan. Komunikasi Dialogik:

Semua peserta mendapat kesempatan untuk berbicara dan mendengarkan. Menghormati dan Peduli:

Komunikasi Monologis:

Tidak ada perhatian atau penghargaan terhadap peserta lainnya. Komunikasi Dialogik:

Ada kepedulian dan penghargaan terhadap peserta lainnya. Kritik:

Komunikasi Monologis:

Komunikator monologis memberikan kritik negatif, penilaian pribadi yang negatif kepada orang lain, namun menginginkan orang lain memberikan komentar positif kepadanya. Komunikasi Dialogik:

Komunikator dialogis memberikan kritik positif, bukan kritik negatif, penilaian pribadi yang negatif. Kontrol dan Manipulasi:

Komunikasi Monologis:

Komunikator monologis menggunakan manipulasi dan kontrol. Komunikasi Dialogik:

Komunikator dialog tidak menggunakan manipulasi dan kontrol. Referensi:

Johannesen, Richard L. (1996). Etika dalam Komunikasi Manusia, ed. Prospek Heights, IL: Waveland Press.

Gambar Courtesy: PEXELS