Perbedaan Antara Post-Strukturalisme dan Strukturalisme | Post-Strukturalisme vs Strukturalisme

Anonim

Post-Strukturalisme vs Strukturalisme

Perbedaan antara Post-Strukturalisme dan Strukturalisme mudah dipahami. Strukturalisme dan Post-Strukturalisme adalah dua gerakan sastra yang berbeda. Strukturalisme mengusulkan agar dunia dipahami melalui struktur. Misalnya, mari kita ambil bahasa. Bahasa harus dipahami sebagai struktur karena kata-kata masing-masing mendapatkan maknanya karena adanya struktur. Strukturalis menekankan gagasan bahwa kebenaran dan kenyataan harus diidentifikasi dalam struktur. Post-Strukturalisme, di sisi lain, mengkritik landasan strukturalisme ini. Menurut Post-Strukturalisme, tidak ada realitas atau kebenaran; semua elemen tersebut harus dipahami sebagai konstruksi. Artikel ini mencoba untuk menyoroti perbedaan antara dua gerakan melalui pemahaman masing-masing gerakan.

Apa itu Strukturalisme? Strukturalisme, sebagai perspektif teoritis untuk memahami masyarakat dan dunia pada umumnya, dimulai pada 1960-an di Prancis. Adalah Claude Levi-Strauss yang mempelopori Strukturalisme. Hal ini dapat dipahami sebagai sebuah pendekatan yang menyoroti keberadaan fenomena

. Strukturalis seperti Saussure menggunakan bahasa untuk menyoroti adanya struktur dalam fenomena yang berbeda. Menurutnya, bahasa terdiri dari unsur-unsur yang sewenang-wenang. Unsur-unsur ini tidak memiliki arti individu. Melalui sistem itulah unsur-unsur ini mendapatkan makna. Melalui Strukturalisme ini mengemukakan konsep bahwa tidak ada realitas tersembunyi, namun kenyataannya harus diidentifikasi di dalam bangunan struktur. Oposisi biner adalah salah satu teori Structuralism. Ini menyoroti bahwa konsep tertentu bertentangan seperti pria dan wanita. Namun, gagasan strukturalisme melampaui kerangka linguistik dan diterapkan di bidang lain juga. Misalnya, pengaruh Strukturalisme terlihat pada Antropologi dan juga Psikologi. Khususnya, gagasan Foucault, yang menekankan bahwa konsep seperti 'kegilaan' memiliki konotasi sosial dan juga Jacques Lacan, yang menyatakan bahwa alam bawah sadar adalah replika sebuah sistem, menekankan keakuratan dan validitas Strukturalisme.

Strukturalis Saussure menggunakan Struktur Linguistik untuk menjelaskan Strukturalisme

Apa itu Post-Strukturalisme?

Post-Strukturalisme dapat dipahami sebagai kritik terhadap Strukturalisme

.Tidak seperti Strukturalisme, yang membawa gagasan adanya struktur, Post-Strukturalis menolak ini. Mereka percaya bahwa untuk memahami sesuatu, perlu untuk mempelajari tidak hanya subjek itu sendiri, tapi juga sistem pengetahuan, karena dapat disalahartikan. Dasar untuk ini diletakkan oleh gagasan Ferdinand de Saussure, Claude Levi-Strauss, dan Jacques Derrida. Post-Strukturalisme diyakini sebagai sejarah sedangkan Strukturalisme diyakini bersifat deskriptif. Hal ini karena Post-Strukturalisme terlibat dalam analisis sejarah untuk memahami konsep. Misalnya, interpretasi konsep di masa lalu bisa sangat berbeda dari sekarang. Post-Strukturalis memperhatikan perubahan ini.

Apa perbedaan antara Post-Strukturalisme dan Strukturalisme? Strukturalisme menekankan adanya struktur dalam memahami fenomena yang bervariasi. Strukturalisme dapat dipahami sebagai kritik terhadap Strukturalisme. • Post-Strukturalisme diyakini sebagai sejarah sedangkan Strukturalisme diyakini bersifat deskriptif.

Gambar Courtesy:

Struktur Linguistik

melalui Wikicommons (Domain Umum)

Pragmatisme, Teori Kritis dan Pasca Strukturalisme oleh Doug Belshaw (CC BY 2. 0)