Perbedaan antara kejang dan kejang Perbedaan Antara

Anonim

"Kejang" vs. "Konvulsi "Kejang dan kejang telah digunakan secara bergantian dalam pengaturan saat ini kemungkinan besar karena fakta bahwa kedua kejadian tersebut menghasilkan manifestasi yang serupa. Pertama, kejang terjadi karena beberapa kelainan pada impuls listrik otak. Oleh karena itu, ada beberapa jenis pelepasan saraf abnormal atau terlalu banyak. Dalam hubungan ini, terganggunya impuls tersebut bisa terjadi di beberapa daerah otak yang berujung pada klasifikasi kejang yang bervariasi.

Setiap jenis kejang memiliki gejala yang berbeda dan salah satunya adalah "kejang. "Di atas" kejang, "gejala kejang lainnya dapat mencakup ledakan abnormal atau penurunan mood atau emosi serta gangguan penglihatan. Korban bahkan mungkin akhirnya menatap sebuah ruang kosong untuk jangka waktu yang panjang.

"Konvulsi" sebenarnya dianggap sebagai kondisi medis tersendiri. Namun, ini juga merupakan gejala serangan epilepsi yang bermanifestasi sebagai rangkaian gerakan otot tersentak ekstrem yang berulang kali berkontraksi dan kemudian rileks. Dalam episode kejang, otot berkontraksi secara tidak normal karena penembakan cepat atau aktivitas otak yang biasanya terjadi saat episode kejang. Inilah alasan mengapa banyak orang datang untuk mengasosiasikan kejang menjadi sama dengan kejang. Jika gejala ini terjadi selama kejang aktif, profesional medis telah mengamati bahwa gejalanya berlangsung selama 30 detik sampai 1 menit penuh.

Kejang tonik-klonik, yang juga disebut kejang grand mal, membuat korban tidak sadar yang kemudian diikuti episode kejang. Selama masa ini, korban tidak bisa lagi mengendalikan buang air kecilnya karena tidak adanya kontrol kandung kemih. Jenis kedua, kejang mioklonik, ditandai oleh gerakan dendeng terputus-putus atau berkala seperti konvulsi yang dapat bervariasi dari ringan sampai parah. Dalam kejang klonik, tipe ketiga, gerakan tersentak lebih repetitif. Kejang-kejangnya hampir seperti kejang tonik-klonik meski tidak ada hilangnya kesadaran dengan tipe klonik murni. Jenis kejang lainnya yang tidak melibatkan kejang adalah tidak adanya kejang, kejang tonik, dan kejang atonik.

Ringkasan:

1. Bila seseorang mengalami kejang, tidak selalu benar bahwa ia akan mengalami kejang-kejang. Hal yang sama berlaku bila seseorang mengalami kejang-kejang dimana hal itu tidak selalu terjadi jika dia mengalami kejang.

2. Kejang melibatkan aktivitas neuronal abnormal atau cepat pada otak sementara kejang ditandai oleh kontraksi otot abnormal atau tidak disengaja atau gerakan otot tersentak-sentak.

3. Kejang sering kali merupakan diagnosis pertama yang diberikan kepada pasien sampai saat gangguan kejang terbentuk.