Perbedaan Antara Studi Kasus dan Percobaan | Studi Kasus vs. Percobaan
Studi Kasus vs. Percobaan
Studi kasus dan eksperimen, memiliki perbedaan yang pasti antara keduanya, mengacu pada dua metode penelitian yang sangat berbeda yang digunakan dalam berbagai disiplin ilmu. Metode penelitian ini memungkinkan peneliti untuk mempelajari dan menganalisa subjek melalui berbagai pendekatan. Memiliki berbagai metode dalam penelitian memungkinkan peneliti memperoleh data kualitatif dan kuantitatif. Dia juga bisa mengecek data, dimana dia bisa memberikan lebih banyak validitas pada kesimpulan dan keseluruhan temuan penelitian. Sebuah studi kasus adalah metode penelitian dimana peneliti mengeksplorasi subjek secara mendalam. Studi kasus dapat berupa individu, fenomena khusus, tempat yang memiliki arti penting, dan lain-lain. Di lain pihak, sebuah eksperimen mengacu pada metode penelitian dimana ada dua kelompok tertentu atau variabel lain yang digunakan untuk menguji hipotesis. Ini menyoroti bahwa studi kasus dan eksperimen berbeda satu sama lain. Melalui artikel ini mari kita simak perbedaan ini lebih jauh.
Apa itu Studi Kasus?
Seperti yang disebutkan dalam pendahuluan, sebuah studi kasus adalah metode di mana seseorang, suatu peristiwa, atau tempat yang penting dipelajari secara mendalam. Agar lebih elaboratif, dalam kasus individu, peneliti mempelajari riwayat hidup individu. Hal ini dapat mencakup hari-hari penting, pengalaman khusus individu. Metode studi kasus digunakan di sejumlah ilmu sosial seperti sosiologi, antropologi, psikologi, dan sebagainya.
Melalui sebuah studi kasus, peneliti dapat mengidentifikasi dan memahami pengalaman subyektif individu mengenai topik khusus. Sebagai contoh, seorang peneliti yang mempelajari dampak pemerkosaan kedua terhadap korban pemerkosaan dapat melakukan beberapa studi kasus yang memungkinkan dia memahami pengalaman subyektif individu serta mekanisme sosial yang berkontribusi terhadap fenomena ini. Studi kasus merupakan metode penelitian kualitatif yang bersifat subjektif.
Apa itu Percobaan?
Eksperimen, tidak seperti studi kasus, dapat dikategorikan dalam penelitian kuantitatif, karena ini memberikan data statistik yang signifikan serta pendekatan empiris yang obyektif. Eksperimen sebagian besar digunakan dalam ilmu pengetahuan alam karena memungkinkan ilmuwan mengendalikan variabel. Dalam ilmu sosial, ini bisa agak rumit karena variabel pengendali dapat berkontribusi terhadap kesimpulan yang salah.
Dalam sebuah percobaan, ada dua variabel. Mereka adalah variabel independen dan variabel dependen.Peneliti mencoba untuk menguji hipotesisnya dengan memanipulasi variabel. Ketika berbicara tentang eksperimen, ada beberapa jenis, seperti percobaan laboratorium (yang dilakukan di laboratorium dimana kondisinya dapat dikendalikan secara ketat) dan eksperimen alami (yang berlangsung dalam setting kehidupan nyata).
Seperti yang dapat Anda amati, metode studi kasus dan eksperimen sangat berbeda satu sama lain. Namun, kebanyakan peneliti lebih suka menggunakan triangulasi saat melakukan penelitian untuk meminimalisasi bias.
Apa Perbedaan Antara Studi Kasus dan Percobaan?
Definisi Studi Kasus dan Eksperimen:
Eksperimen: Percobaan mengacu pada metode penelitian dimana ada dua kelompok tertentu atau variabel lain yang digunakan untuk menguji hipotesis.
Studi Kasus: Studi kasus adalah metode penelitian dimana peneliti mengeksplorasi subjek secara mendalam.
Karakteristik Studi Kasus dan Eksperimen:
Variabel:
Eksperimen: Dalam sebuah eksperimen, ada dua variabel, satu variabel independen, dan variabel dependen.
Studi Kasus: Dalam sebuah studi kasus, fitur di atas tidak dapat dieksplorasi karena tidak menguji korelasi antara dua variabel
Hipotesis:
Percobaan: Dalam sebuah eksperimen, sebuah hipotesis adalah sedang diuji untuk membuktikan korelasi antara dua variabel.
Studi Kasus: Dalam sebuah studi kasus tidak demikian; itu hanya membahas subjek secara mendalam.
Manipulasi Variabel:
Percobaan: Percobaan melibatkan manipulasi variabel untuk menguji hipotesis.
Studi Kasus: Dalam sebuah studi kasus, tidak demikian, karena tidak menguji hipotesis apapun.
Data:
Eksperimen: Percobaan kebanyakan menyediakan data kuantitatif.
Studi Kasus: Studi kasus memberikan data kualitatif.
Penggunaan:
Eksperimen: Eksperimen digunakan dalam ilmu pengetahuan alam.
Studi Kasus: Studi kasus banyak digunakan dalam ilmu sosial.
Gambar Courtesy:
1. Workshop Studi Kasus di WUT Business School oleh Sylwia Baryga melalui Wikicommons [CC BY-SA 4. 0]
2. Eksperimen Griffith melalui Wikimedia Commons [CC BY-SA 3. 0]