Perbedaan antara validasi data dan verifikasi data

Anonim

Validasi Data vs. Verifikasi Data

Data adalah aset terpenting bagi organisasi manapun. Oleh karena itu, harus dipastikan bahwa data tersebut valid dan dapat digunakan dengan segala cara. Validasi Data dan Verifikasi Data adalah dua proses penting untuk memastikan bahwa data memiliki dua kualitas ini. Validasi data memastikan bahwa data tersebut bersih, benar dan berarti, sementara verifikasi data memastikan bahwa semua salinan data sama baiknya dengan aslinya. Jadi, kedua proses ini memastikan bahwa organisasi tidak kehilangan uang karena kesalahan yang tidak terduga dalam data.

Apakah Validasi Data itu?

Validasi data berkaitan dengan memastikan data valid (bersih, benar dan berguna). Prosedur validasi data menggunakan aturan validasi data (atau rutinitas cek) untuk memastikan keabsahan (kebanyakan kebenaran dan keberagamaan) data. Ini juga memastikan keabsahan data masukan untuk menjaga keamanan sistem. Aturan ini otomatis diimplementasikan melalui kamus data. Validasi data juga bisa dilakukan dengan cara mendeklarasikan aturan integritas data atau prosedur yang menegakkan aturan bisnis (terutama dalam aplikasi bisnis). Aturan bisnis ini biasanya ditangkap selama analisis kebutuhan bisnis awal yang dilakukan oleh analis bisnis. Sangat penting untuk menerapkan peraturan bisnis di awal proses, karena data yang divalidasi secara salah biasanya berdampak negatif pada pelaksanaan proses bisnis.

Bentuk validasi yang paling sederhana adalah memeriksa input untuk memastikan karakter tersebut terdiri dari karakter dari set "valid". Misalnya, proses validasi untuk aplikasi direktori telepon harus memvalidasi nomor telepon input untuk memastikan nomor itu hanya berisi angka, simbol plus / minus dan tanda kurung (dan tidak ada yang lain). Proses validasi yang sedikit lebih maju juga dapat memeriksa bidang kode negara untuk memeriksa apakah kode negara tersebut sah.

Apa itu Verifikasi Data?

Verifikasi data adalah proses pengecekan salinan data untuk memastikan data itu sama persis dengan salinan asli data. Verifikasi data biasanya diperlukan saat Anda telah mencadangkan data Anda. Sebagian besar perangkat lunak cadangan modern memiliki fungsi verifikasi built-in. Bahkan, perangkat lunak burning disc memungkinkan Anda melakukan verifikasi pada akhir proses pembakaran. Jika data pada cakram yang terbakar diverifikasi maka Anda baik-baik saja. Tapi jika tidak, Anda harus membuang disket itu dan membakar lagi. Verifikasi data adalah proses yang sangat penting karena membuat Anda merasa aman karena Anda yakin Anda benar-benar dapat menggunakan data cadangan jika data asli hilang atau rusak.Perangkat lunak verifikasi biasanya memastikan salinannya mudah dibaca dan kontennya sesuai dengan konten aslinya. Jadi, dibutuhkan lebih banyak waktu daripada sekedar backup sederhana, tapi memang sepadan dengan masalah. Tapi biasanya perusahaan besar melakukan backup otomatis di malam hari, sehingga perpanjangan waktu karena proses verifikasi bukanlah masalah serius.

Apa perbedaan antara Validasi Data dan Verifikasi Data?

Validasi data biasanya dilakukan pada salinan asli atau masukan ke sistem, sementara verifikasi data dilakukan pada salinan (atau backup) data. Memeriksa keabsahan input sangat cepat dibandingkan dengan proses verifikasi yang panjang yang terjadi setelah back up. Validasi dapat digunakan untuk melindungi data dari kesalahan yang dilakukan oleh pengguna, sedangkan verifikasi dapat digunakan untuk melindungi data dari permasalahan yang terjadi akibat sistem faults.