Perbedaan Antara Difusi dan Akulturasi | Difusi vs Akulturasi

Anonim

Difusi vs Akulturasi

Difusi dan Akulturasi adalah dua istilah yang digunakan dalam Antropologi yang memiliki beberapa perbedaan di antara keduanya. Kedua istilah, difusi dan akulturasi ini, sebagian besar digunakan dalam kaitannya dengan perubahan sosial. Seperti yang kita semua tahu, masyarakat dan budayanya tidak bisa tetap sama. Seiring dengan berjalannya waktu, perubahan budaya dapat diamati. Namun, sementara beberapa budaya merangkul perubahan ini, yang lain menolak perubahan dan menggunakan berbagai mekanisme sosial untuk mengendalikan perubahan. Di dunia sekarang ini, seiring dengan perkembangan teknologi dan globalisasi yang tinggi, sangat sulit bagi budaya untuk tetap terisolasi dan tidak terpengaruh oleh budaya lain. Ketika sebuah budaya berhubungan dengan budaya lain, difusi dan akulturasi dapat terjadi. Pertama, mari kita definisikan kedua kata itu. Difusi adalah ketika ciri budaya suatu budaya menyebar ke budaya lain. Namun, akulturasi sangat berbeda dengan difusi. Ini adalah ketika budaya benar-benar berubah dan menjadi terbiasa dengan ciri budaya baru. Melalui artikel ini mari kita simak perbedaan antara kedua konsep tersebut.

Apa itu Difusi? Difusi terjadi

ketika aspek satu budaya menyebar ke budaya lain

. Makanan, pakaian, praktik adalah beberapa contoh untuk aspek budaya yang bisa berubah menjadi budaya lain. Difusi budaya dapat merusak budaya tradisional masyarakat karena menjadi pengungsi karena penyebaran unsur budaya baru. Difusi dapat terjadi dalam tiga cara. Difusi langsung Difusi tidak langsung

Difusi paksa
  • Difusi langsung adalah ketika dua kultur saling berdekatan satu sama lain. Hal ini mengarah pada penggabungan atau perpaduan unsur budaya karena aktivitas masyarakat. Misalnya, perkawinan silang bisa dianggap sebagai contoh bagus difusi budaya. Difusi tidak langsung adalah ketika difusi terjadi melalui media lain seperti internet atau media. Akhirnya, difusi paksa adalah ketika satu budaya ditaklukkan oleh orang lain, di mana para penakluk memaksakan budaya mereka pada penduduk asli. Selama era kolonial, ini terjadi di banyak negara Asia dan Afrika, karena kegiatan kolonial di Barat.
  • Pengaruh budaya Barat terhadap budaya Korea

Apakah Akulturasi itu?

Proses transformasi, ketika sebuah budaya mengadopsi berbagai aspek budaya lain dalam skala besar dan menjadi berubah

, disebut sebagai akulturasi. Perubahan dapat terjadi dalam kepercayaan, kebiasaan, artefak, bahasa, praktik, dll.Mari kita pahami ini melalui sebuah contoh. Ketika sebuah kelompok minoritas dalam masyarakat belajar budaya dominan dan berbagai aspeknya, seperti pakaian, cara berbicara, nilai, kelompok tersebut menjalani proses akulturasi.

Dalam konteks ini, mereka harus meninggalkan kepercayaan, praktik, bahasa, pakaian, dan lain-lain dan merangkul sesuatu yang baru. Akulturasi dan difusi harus dipandang sebagai dua proses yang saling terkait meski berbeda satu sama lain.

Orang Amerika Asli dalam pakaian Eropa Apa perbedaan antara Difusi dan Akulturasi? Definisi Difusi dan Akulturasi Difusi adalah ketika ciri budaya suatu budaya menyebar ke budaya lain. Akulturasi adalah ketika budaya benar-benar berubah dan menjadi terbiasa dengan ciri budaya baru.

• Pentingnya:

• Akulturasi dan difusi adalah dua jenis perubahan sosial yang saling terkait.

• Antropologi:

• Kedua istilah dipelajari sebagai teori di bidang Antropologi.

• Koneksi:

• Difusi membantu akulturasi.

• Fokus:

• Difusi yang secara khusus terkait dengan unsur budaya.

• Akulturasi mencakup seluruh budaya.

Gambar Courtesy:

After School pada tanggal 15 Januari 2014 pada presentasi produksi AfterSchool's Beauty Bible oleh J13 (CC BY-SA 3. 0)

Penduduk Asli Amerika berpakaian Eropa melalui Wikicommons (Domain Umum)