Perbedaan antara DMZ dan Firewall Perbedaan Antara

Anonim

Bisnis di zaman modern biasanya harus memiliki akses ke internet agar efisien dan menguntungkan. Fasilitas modern seperti email dan VoIP tidak hanya memudahkan karyawan Anda untuk berkomunikasi namun juga menghemat biaya Anda dengan margin yang besar dibandingkan dengan sistem komunikasi tradisional. Tapi terhubung ke internet bukanlah jalan satu arah; Orang lain juga bisa terhubung dengan Anda dan memanfaatkan kelemahan yang bisa mereka gunakan untuk masuk ke jaringan Anda. Untuk mencegah orang jahat memperoleh data rahasia atau merusak server Anda sendiri, Anda harus menggunakan perangkat yang bertindak sebagai penghalang keamanan.

Yang pertama adalah firewall yang ditempatkan di antara jaringan Anda dan internet. Ini digunakan untuk memblokir komunikasi yang tidak sah dari internet masuk ke jaringan Anda sambil membiarkan komunikasi yang sah melewatinya. Bisa dibayangkan firewall sebagai penjaga keamanan skrining orang. Meskipun ada beberapa kelemahan pada firewall, seperti hukuman kecil dalam kinerja, selalu perlu memilikinya.

Strategi kedua yang sering digunakan oleh perusahaan adalah Zona DMZ atau Demiliterisasi, yang sepertinya harus dimiliki di Korea Utara. DMZ hanyalah sebuah metode pengaturan jaringan, dengan memisahkan server yang sering diakses dari luar. Layanan seperti server email dan server http sering diakses dari luar, ini mungkin menyebabkan sedikit risiko keamanan saat server ini berada dalam jaringan yang sama dengan server Anda yang berisi data rahasia. Untuk memahaminya lebih baik, Anda bisa membandingkan metode ini dengan kasino. Begitu Anda memasukkan kasino, Anda akan diputar oleh penjaga, tapi Anda tidak bisa pergi ke mana-mana di kasino kecuali di lantai. Area tertentu seperti lemari besi dan pusat kendali berada di luar batas kecuali Anda adalah personil yang berwenang, dan pintu ke area ini seringkali dijaga dengan peraturan yang lebih ketat daripada di pintu. Dengan cara yang sama, firewall memungkinkan sebagian besar lalu lintas mengakses layanan di DMZ sambil menerapkan peraturan yang lebih ketat saat mencoba mengakses server internal.

Sistem keamanan terkadang sulit diterapkan, namun ini diperlukan untuk memberikan layanan tanpa gangguan sembari melindungi data yang dimaksudkan untuk penggunaan internal saja. Firewall dan DMZ adalah dua metode yang paling umum digunakan untuk melindungi server Anda sendiri, namun jangan membatasi diri Anda dengan keduanya. Anda harus selalu waspada terhadap ancaman dan cara baru untuk melindungi diri dari ancaman ini.