Perbedaan Antara Fungsi dan Prosedur Perbedaan Antara
Fungsi vs Prosedur
Pemrograman komputer adalah fase proses pengembangan perangkat lunak. Ini dianggap sebagai kerajinan, seni, dan disiplin teknik yang dapat menciptakan solusi perangkat lunak yang berguna untuk masalah yang dihadapi oleh pengguna komputer. Dalam menulis program komputer, pemrogram menggunakan bahasa pemrograman.
Bahasa pemrograman dimaksudkan untuk mengekspresikan perhitungan yang dilakukan oleh komputer dan membuat program yang dapat mengendalikan komputer dan menjadi cara komunikasi bagi manusia. Ini memiliki dua komponen: sintaksis atau bentuk dan semantik atau maknanya.
Ini semua tersimpan di database komputer yang dapat berisi kumpulan data digital yang besar. Hal ini mengarah pada tugas pemrograman database dimana seorang perancang profesional merancang dan membuat database dengan menggunakan bahasa pemrograman database terutama bahasa pemrograman Oracle Structured Query Language (SQL).
Oracle SQL menggunakan prosedur dan fungsi yang memungkinkan database melakukan bahkan saat memproses tugas tertentu sehingga pengguna dapat menjalankan prosedur atau menjalankan fungsinya. Mereka identik dengan metode dan subrutin atau subprogram yang memiliki kode yang dapat dipanggil dari berbagai area dan bersifat parametrized. Fungsi dan prosedur menjalankan kode ini.
Perbedaan antara keduanya adalah fungsi bisa mengembalikan nilai saat prosedur tidak. Membuat sebuah fungsi memerlukan pernyataan kembali di dalamnya dan itu disebut sebagai bagian dari sebuah ekspresi. Prosedurnya, di sisi lain, hanya melakukan tindakan atau menjalankan perintah. Contohnya adalah perhitungan area sebuah lingkaran.
Pengguna dapat memanggil fungsi tersebut, akan melewati radius lingkaran dan akan mengembalikan area lingkaran ke pengguna yang menelponnya. Dengan sebuah prosedur, jari-jari lingkaran dapat dilewatkan ke sana, dan akan memasukkan radius ke dalam sebuah tabel tanpa data dikembalikan ke pengguna yang memanggilnya.
Kedua fungsi dan prosedur dimulai dengan sebuah header untuk mengidentifikasi mereka dan parameter yang dilampirkan dalam tanda kurung. Fungsi harus selalu memiliki tipe kembali setelah header. Keduanya juga memiliki subrutin yang terpasang di dalamnya yang tidak dapat digunakan oleh komponen program lainnya. Bahasa berbasis C hanya menggunakan fungsi. Hal ini sering digunakan untuk semua blok kode bernama dan merupakan titik masuk utama setiap program. Bahasa berbasis dasar menggunakan prosedur. Mereka terutama prosedural dan tidak memiliki titik masuk.
Ringkasan:
1. Fungsi adalah blok kode bernama atau subrutin yang secara eksklusif digunakan oleh bahasa berbasis C sementara sebuah prosedur juga merupakan blok kode bernama yang menerima parameter input, output, atau pass-through dan digunakan oleh bahasa berbasis Basic.
2. Sebuah fungsi mengembalikan nilai sementara prosedur tidak.
3. Sebagian besar bahasa pemrograman, seperti bahasa berbasis C, memiliki fungsi utama yang berfungsi sebagai entry point sebuah program sehingga mereka menggunakan fungsi. Program berbasis dasar tidak memiliki entry point dan prosedural dalam pelaksanaannya sehingga mereka menggunakan prosedur.