Perbedaan Antara Dewa Hindu dan Dewa-dewa Yunani Perbedaan Antara

Anonim

Rumah Dewa

Perbedaan dasarnya adalah bahwa Dewa Hindu tampak menghuni dunia tertentu yang bukan Bumi. Hanya Tuhan Shiv yang tinggal di Himalaya dengan Dewi Shakti. Dewa Wisnu, administrator dunia ciptaan, nampaknya tinggal di sofa kerajaan yang dibentuk oleh tubuh ular yang digulung dengan tudung terulurnya yang menyediakan naungan di atas, mengambang di angkasa. Ketika beberapa bencana jatuh pada Dewa mereka muncul di hadapan Tuhan Brahma di suatu tempat di luar angkasa, untuk solusi. Di sini narasi tersebut menunjukkan sebuah delegasi tuhan yang dipimpin oleh salah satu Tuhan yang akrab. Indra, raja Dewa Hindu memiliki istana dan istana di suatu tempat di luar angkasa. Sebaliknya dewa-dewa Yunani nampaknya tinggal di bumi sendiri yang menempati gunung.

Bilangan

Dalam mitologi Hindu, Dewa adalah populasi terpisah yang mendiami sebagian kosmos di luar atmosfer bumi. Jumlah penduduk mereka dikatakan berjumlah sekitar tiga puluh tiga juta. Dewa-dewa Yunani dalam kontras berada dalam beberapa ratus tidak termasuk para dewa dan dewi yang bertanggung jawab atas aspek-aspek spesifik dari urusan manusia.

Dewa & Hubungan Manusia

Dewa dan dewi Yunani nampak hidup di bumi dan bercampur dengan manusia. Ada kalanya mereka secara fisik berpartisipasi dalam urusan manusia di sisi satu kelompok atau yang lainnya seperti yang diceritakan dalam Metamorfosis Ovid. Ini tidak begitu dengan Dewa Hindu yang tinggal jauh dari manusia dan sebagian besar waktu tak terlihat. Hanya ketika cerita tentang para Dewa dan kejadian di dunia mereka diceritakan bahwa kita mendengar tentang para dewa ini mendekati Dewa Kepala untuk mendapatkan bantuan. Jika tidak, tidak ada interaksi antara manusia dan Dewa Hindu. Dewa-dewa tertentu yang memiliki tanggung jawab untuk urusan manusia memang muncul saat dipanggil oleh doa, ibadah dan ritual. Setelah memberikan apa yang diminta mereka menghilang lagi …

Karakter Moral

Dalam mitologi Hindu, Dewa tidak pernah jahat. Mereka selalu berdiri untuk kebaikan dan apa yang benar. Terutama dalam hubungan dengan wanita duniawi kita tidak pernah membaca tentang kekerasan. Seduction mungkin tapi tidak diperkosa. Ketika Indra, Raja Dewa Hindu, tidur dengan istri Sage Gautama, dia melakukannya dengan meniru Sage. Hukuman juga sangat memalukan. Sage mengutuk Indra bahwa tubuhnya akan ditutupi dengan vagina yang memaksa raja para dewa untuk bersembunyi. Demikian pula ketika Lord Shiv tampil telanjang di depan istri beberapa orang bijak, mereka mengutuk Shiv sehingga ia kehilangan alat kelaminnya. Hubungan cinta antara para dewa dan wanita duniawi adalah urusan yang menyenangkan dengan akhir yang bahagia seperti dalam kasus Dewa Siwa dan Parvathi atau Krishna dan pelayan sapi. Dalam kasus Dewa-dewa Yunani, pertemuan semacam itu kekerasan dalam bentuk penculikan, rayuan dan pemerkosaan.

Dampak pada manusia Pengaruh dan dampak dari Dewa Yunani terhadap masyarakat Yunani jauh lebih luas. Kami memiliki bukti sastra dan arkeologi tentang aktivitas para Dewa. Dalam kasus Dewa Hindu dampak dan pengaruh semacam itu terbatas pada satu Wisnu tertentu. Biasanya dia adalah administrator dunia tercipta. Namun ketika kejahatan mengatasi dengan baik di bumi, maka Dewa Wisnu mengasumsikan bentuk manusia, sebuah proses yang disebut Avatar. Sebagai Avatar dia mengembalikan kebenaran di dunia manusia dengan menghilangkan kejahatan. Cerita tentang eksploitasinya sebagai Avatar ditemukan dalam cerita lisan, karya sastra dan arkeologi. Namun pada umumnya Tuhan pada umumnya tidak ikut serta dalam urusan manusia dan hanya muncul sebentar saat dipanggil. Dalam kebanyakan kasus berkat diperoleh hanya dengan doa belaka.

Kesimpulan

Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan pada para Dewa dan kisah mereka. Cara terbaik adalah tetap berpikiran terbuka. Mungkin mereka sebenarnya jauh lebih maju daripada manusia, tinggal di suatu tempat di Cosmos.