Perbedaan antara metode Izod dan Charpy Perbedaan Antara
Metode Izod vs Charpy
Tes izod melibatkan penyerang, bahan uji, dan pendulum. Striker itu tetap di ujung bandul. Bahan uji diikat pada posisi vertikal di bagian bawah, dan takiknya menghadap striker. Striker itu berayun ke bawah, memukul benda uji di tengah, di bagian bawah ayunannya, dan dibiarkan bebas di atas. Takik ditempatkan untuk memusatkan stres, dan memprovokasi kegagalan yang rumit. Ini menurunkan distorsi dan mengurangi fraktur ulet. Tes dilakukan dengan mudah dan cepat untuk memeriksa kualitas bahan, dan menguji apakah memenuhi kekuatan spesifik sifat tumbukan. Hal ini juga digunakan untuk mengevaluasi bahan untuk tahan banting secara keseluruhan. Hal ini tidak berlaku untuk bahan majemuk karena adanya pengaruh mode kegagalan yang rumit dan tidak konsisten.
Torehan sangat penting karena bisa mempengaruhi hasil tes. Pembuatan takik menjadi masalah. Awalnya, jari-jari takik sangat penting. Jari-jari seharusnya tidak berubah. Ini memiliki efek penting pada kompetensi sampel untuk menyerap tabrakan. Pisau di takik dapat membuat terlalu panas polimer, dan memburuk bahan yang mengelilingi takik, yang bisa menyebabkan hasil tes yang tidak akurat. Metode Izod memilih proyeksi pendek, didukung di salah satu ujungnya, untuk menghasilkan alat baja yang lebih baik untuk memotong logam.
Metode Charpy termasuk mencolokkan bahan uji yang sesuai dengan penyerang yang diikat di ujung pendulum. Bahan uji dijamin secara horizontal di tempat di kedua ujungnya, dan striker menyentuh bagian tengah bahan uji, di belakang mesin takik. Takik diposisikan jauh dari striker, diikat dalam bandul. Bahan uji biasanya berukuran 55x10x10 milimeter. Metode Charpy memiliki takik mesin di salah satu wajah yang lebih besar. Ada dua jenis charpy notch, V-notch atau U-notch. V-notch, atau tak berbentuk AV, berukuran 2 milimeter, dengan sudut 45 derajat dan radius 0,8 milimeter, sejajar dengan alasnya. U-notch, atau keyhole notch, adalah 5 milimeter dalam takik, dengan radius 1 milimeter di bagian bawah takik. Kecepatan yang lebih tinggi dan energi tumbukan bisa dicapai dengan gaya vertikal jatuh. Metode ini terbukti bisa diandalkan, dan memberikan data tumbukan kualitatif.
Ringkasan:
1. Dalam metode Izod, bahan uji ditempatkan dalam posisi vertikal, sedangkan pada metode Charpy, bahan uji ditempatkan secara horisontal.
2. Tendangan dalam tes izod menghadapi striker, yang diikat dalam bandul, saat dalam tes sobek, takik diposisikan jauh dari striker.
3. Dalam metode Charpy, ada dua jenis takik, V-notch dan U-notch, sedangkan pada metode Izod, hanya ada satu jenis takik.