Perbedaan antara LDR dan Photodiode Perbedaan Antara

Anonim

LDR vs Photodiode

Penggunaan photosensors semakin banyak digunakan di dunia saat ini dalam banyak inovasi, dengan menggunakan prinsip dasar penggunaan cahaya untuk penginderaan. Sebuah contoh bagus dari sensor foto yang digunakan adalah robot line-following, yang akan memanfaatkan penemuan unik ini. Setiap proyek yang perlu menggunakan penggunaan sensor foto harus menentukan jenis penemuan yang akan digunakan. Ada dua tipe sensor foto yang umum digunakan dan ini adalah Light Dependent Resistor (biasanya disingkat LDR) dan fotodioda. Perbedaan spesifik apa yang dimiliki kedua photosensor ini dan apa yang menentukan tentang jenis sensor yang akan digunakan? Sifat spesifik setiap sensor adalah diktator utama dimana dan kapan bisa digunakan.

The Light Dependent Resistor (LDR) adalah salah satu resistor foto yang paling banyak digunakan dan disukai di kebanyakan proyek yang memerlukan penggunaan photosensor. Karakteristik yang paling ideal yang dibawa adalah murah dan kasar. Ini berarti bisa digunakan di beberapa proyek. Juga, karena nama LDR menunjukkan, ketahanan terhadap listrik bergantung pada intensitas cahaya yang bersinar pada mereka. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa resistansi mereka berbanding terbalik dengan jumlah cahaya yang mereka terima. Oleh karena itu LDR adalah fotosensor yang paling disukai, dimana jumlah intensitas cahaya yang bervariasi diharapkan, berlawanan dengan intensitas cahaya yang tetap.

LDR juga lebih disukai sebagai sensor pilihan saat dibutuhkan hardy build. Hal ini terutama terjadi ketika sensor diharapkan beroperasi di lingkungan yang keras dan kasar. Waktu respon LDR adalah moderat dan juga menguntungkan, karena merupakan resistor bidirectional.

Fotodioda itu sendiri datang dengan waktu respon yang cepat dan jika build menggabungkan tanggapan cepat, mereka fotodioda adalah pilihan yang tepat untuk memanfaatkannya. Biaya fotodioda juga rendah, sama seperti LDR. Berlawanan dengan penggunaan LDR dalam berbagai intensitas cahaya, fotodioda terutama digunakan dalam bias balik, mati saat intensitas cahaya tertentu terlampaui. Ini berarti fotodioda memiliki dua tingkat output secara khusus. Entah itu mati saat intensitas cahaya dilampaui atau pada saat intensitas cahaya memadai. Penggunaan dioda oleh karena itu disukai di lingkungan di mana ada kebutuhan untuk tetap memeriksa intensitas cahaya. Dari aksi fotodioda, bisa dikatakan bersifat searah.

Dalam aplikasi, LDR dapat berfungsi dengan baik saat digunakan di sirkuit penerangan jalan, karena akan mengukur intensitas cahaya yang bervariasi dan menyalakan lampu saat ambang batas tertentu terpenuhi.Di sisi lain, foto dioda lebih disukai untuk digunakan pada peralatan presisi seperti peralatan laboratorium, yang sangat spesifik. Penggunaan fotodioda oleh karena itu akan terlihat pada instrumen seperti spektrometer, penganalisis dan sirkuit presisi digital lainnya.

Ringkasan

LDR dan dioda foto adalah dua sensor foto yang sangat umum digunakan

LDR mengacu pada Light Dependent Resistor (LDR)

LDR adalah sensor foto yang paling banyak digunakan

Photodiode digunakan pada aplikasi yang hanya bisa dilakukan dengan dua nilai: baik on atau off

LDR bervariasi sesuai dengan faktor tertentu

Photodiode memiliki waktu respon yang lebih cepat dibandingkan dengan LDR yang analog

LDR adalah resistor bidirectional sedangkan photo diode adalah resistor searah

LDR dan resistor foto memiliki biaya rendah

LDR paling sesuai untuk lingkungan yang kasar

Contoh LDR yang digunakan adalah lampu jalan

Contoh fotodioda yang digunakan adalah peralatan presisi seperti peralatan laboratorium e. g. spektrometer.