Perbedaan antara MLA dan APA Perbedaan Antara
MLA vs APA
Ada beberapa jenis penulisan makalah penelitian yang berbeda yang diikuti di seluruh dunia. Sebagian besar peneliti mengikuti terutama dua jenis format penulisan, yaitu MLA dan APA. Sementara makalah penelitian di Humaniora dan Seni Liberal mematuhi gaya MLA, makalah-makalah dalam Ilmu Sosial mengikuti gaya penulisan APA.
Apa perbedaan antara kedua gaya ini? Sebuah makalah penelitian APA style meliputi bagian berikut: Judul halaman, Abstrak, Badan Utama dan Referensi. Halaman Judul berisi judul kertas, byline dan institut / organisasi tempat penulis berafiliasi. Pedoman APA juga menekankan pada penggunaan nomor kepala dan halaman yang berjalan pada halaman Judul.
Abstrak dimulai dengan sebuah halaman baru. Judul 'Abstrak' harus ditulis di bagian tengah halaman. Header Halaman akan muncul secara default pada halaman Abstrak. Isi pada halaman ini harus memberikan ringkasan singkat topik utama di kertas dengan jumlah kata tidak melebihi 200. Ini juga merupakan praktik yang baik untuk mencantumkan kata kunci di akhir Abstrak.
Saat menulis Body Utama, fokusnya harus pada daya tarik visual konten. Pedoman APA menyarankan penggunaan tabel dan grafik dan alat bantu visual lainnya yang mudah diuraikan untuk mendukung konten.
Bagian Referensi harus berisi daftar alfabetis dari semua referensi yang dikonsultasikan penulis selama penelitian berlangsung. Daftar referensi harus memiliki judul yang harus dipusatkan dari bagian atas halaman dan harus diberi spasi ganda.
Berbeda dengan gaya APA, gaya penulisan MLA tidak mendorong penggunaan halaman Judul terpisah. Sudut kiri atas halaman pertama harus berisi nama pengarang, instruktur dan kursus terpisah dari tanggal. Pedoman MLA menekankan pada penggunaan teks spasi ganda di halaman pertama.
Nomor halaman akan muncul di sudut kanan atas. Gaya penulisan MLA mendorong penggunaan judul bagian bernomor dalam konten utama. Daftar referensi disediakan di halaman Works Cited setelah halaman konten. Referensi diberi nomor dan nama belakang penulis harus diabadikan berdasarkan abjad. Di sini sekali lagi, penggunaan teks dengan spasi ganda dianjurkan. Judul referensi harus digarisbawahi atau dilampirkan dalam tanda petik.
Baik gaya penulisan MLA dan APA memiliki fitur unik tersendiri. Ada peneliti yang menganjurkan gaya penulisan MLA karena membantu dalam mempermudah pengorganisasian konten dan merupakan gaya yang paling umum digunakan. Namun, ada juga periset yang lebih menyukai gaya APA karena berfokus pada penyajian literatur ilmiah penting secara profesional.
Ringkasan:
1. Gaya MLA lebih disukai dalam kategori Humaniora dan Liberal, sedangkan gaya APA digunakan dalam Ilmu Sosial.
2. Gaya MLA tidak termasuk halaman judul terpisah sedangkan gaya APA memberikan halaman judul terpisah.
3. Referensi terdaftar di halaman Work Between dalam gaya MLA sedangkan gaya APA memiliki halaman Referensi.
4. Gaya APA berfokus pada mendukung konten dengan alat bantu visual sedangkan gaya MLA tidak menganjurkan penggunaan alat bantu tersebut.