Perbedaan antara myeloblast dan limfoblast Perbedaan Antara

Anonim

Sumsum tulang terdiri dari sel darah dalam bentuk yang belum matang. Ini disebut sebagai myleoblasts dan limfoblas.

Perbedaan struktural

Myeloblasts juga disebut sel band. Inti myleoblast berbentuk melengkung. Mereka muncul dalam bentuk S, C atau V sedangkan nukleus limfoblast berbentuk bulat. Nukleus besar pada limfoblas dan memiliki pigmen kromatin tebal yang membuatnya lebih menonjol dan homogen tanpa menggumpal dibandingkan dengan myeloblasts.

Ukuran limfoblas sekitar 15 um diameter dimana myeloblasts berukuran sekitar 20 um. Sitoplasma sedikit dan agranular pada limfoblas dibandingkan dengan myleoblasts yang relatif banyak dan mengandung batang Auer yang merupakan ciri khas untuk mengidentifikasi mereka dalam semprotan sumsum tulang. Myeloblasts juga memberi noda positif pada noda myeloperoxidase.

Perbedaan perkembangan

Myeloblasts mengalami granulopoesis dan berkembang menjadi granulosit. Tahapannya terdiri dari pengembangan menjadi promyelocyte to myelocyte to metamyelocyte dan akhirnya menjadi sel-sel band yang disebut basofil, eosinofil dan neutrofil.

Limfoblas mengalami limfopoesis dimana mereka dewasa menjadi limfosit B atau T. Mereka tetap berada di sumsum tulang atau bermigrasi ke kelenjar timus di dada.

Patologi

Kegagalan myeloblasts menyebabkan leukemia myleoblastic akut (AML) suatu kondisi dimana ada akumulasi mielosit yang belum matang pada darah perifer. Hal ini menyebabkan kegagalan hemopoetik. Hal ini menyebabkan gejala anemia, pendarahan dari lubang dan infeksi berulang. Ini mempengaruhi individu dari kelompok usia lanjut dan jarang mempengaruhi kelompok usia muda.

Bila ada kelebihan produksi limfoblas di sumsum tulang, ini akan menyebabkan leukemia limfositik akut (ALL). Dalam kondisi ini, kemungkinan infeksi rekuren seperti pneumonia lebih terasa. Pasien mengalami sesak napas, pusing, dan kelemahan umum. Ini kebanyakan menyerang anak-anak dan juga biasa disebut leukemia masa kanak-kanak.

Prognosis - jalannya hasil penyakit pada leukemia limfoblastik akut (ALL) lebih baik daripada anemia myeloblastic akut (acute myeloblastic anemia / AML). Ini karena respons terhadap terapi leukemia myeloblastic lebih buruk daripada leukemia limfoblastik.

Klasifikasi

Leukemia limfoblastik akut (ALL) dikelompokkan menjadi tipe L1-L3 dan B-ALL (limfoma Burkitt). Limfoma Burkitt memiliki karakteristik kappa / lamda clonal strain. Klasifikasinya berbeda berdasarkan jumlah sitoplasma dan nukleus yang ada di masing-masingnya. Tipe L1 dan L2 memiliki sitoplasma yang sedikit dimana tipe L3 memiliki sitoplasma yang cukup luas dengan vakuola yang jelas.

Leukemia myeloid akut (AML) dikelompokkan ke dalam tahap M1-M4 tergantung pada diferensiasi sel. Tipe M1 memiliki rasio nukleus tinggi terhadap sitoplasma dan warnanya berwarna keabu-abuan. Jenis M2-M3 memiliki batang Auer dan sel-selnya tampak lebih matang; dikenal sebagai panggung promyleocytic. M4 menyerupai tahap awal dengan tingkat diferensiasi yang lebih dalam sel yang disebut diferensiasi myelocytic.

Ringkasan

Pentingnya mengetahui perbedaan antara myleoblast dan limfoblast didasarkan pada sudut pandang diagnostik jika pasien dengan leukemia akut. Di sini, menjadi penting bagi seorang dokter untuk mendiagnosis jenis leukemia. Perbedaan dalam morfologi kedua sel yang terlihat dalam smear darah membantunya menyimpulkan hal yang sama.