Perbedaan Antara Perubahan Fisik dan Kimia Perbedaan Antara

Anonim

Perubahan fisik vs. Perubahan Kimia

Perubahan adalah perubahan; jadi mengapa Anda harus repot-repot dengan perubahan fisik atau kimia. Perubahan terjadi pada kedua proses, bukan? Namun, ada beberapa perbedaan antara perubahan fisik dan kimiawi. Dan penting untuk mengidentifikasi mereka agar lebih memahami keadaan materi atau substansi.

- Pertama - tama, ketika terjadi perubahan fisik dalam suatu substansi, Anda tidak akan dapat menciptakan substansi baru. Zat tersebut akan tetap berada dalam kondisi semula. Sebaliknya, bila terjadi perubahan kimiawi dalam substansi, Anda akan bisa menghasilkan zat yang berbeda. Ini berarti Anda akan kehilangan zat asli dan yang baru akan terbentuk.

Berdasarkan premis ini, setiap perubahan fisik yang terjadi dalam materi atau substansi benar-benar dapat dibalikkan. Tapi bila terjadi perubahan kimia, Anda tidak akan bisa membalikkan atau membatalkan transformasi. Misalnya, air bisa membeku sehingga cairan bisa berubah menjadi padat tapi zatnya masih air. Anda bisa mencairkan es untuk kembali ke keadaan cair air. Tapi jika Anda membakar kertas, Anda akan mendapatkan zat baru yang disebut abu. Anda tidak bisa 'membakar' abu untuk mengubahnya kembali ke kertas.

Perbedaan besar lainnya antara perubahan fisik dan kimia adalah kecepatan transformasi. Perubahan fisik terjadi lebih cepat dan terkadang seketika. Sebagian besar perubahan kimiawi, di sisi lain, membutuhkan waktu lebih lama untuk dapat dilihat. Anda bisa meremas kaleng timah dan Anda akan segera melihat perubahan fisik. Tapi korosi timah bisa terjadi sangat lambat; Butuh waktu lama sebelum Anda melihat munculnya karat di kaleng.

Ada perbedaan besar antara perubahan fisik dan kimia. Dengan perubahan fisik, Anda tidak mengubah komposisi molekul asli dari zat tersebut. Tapi dengan perubahan kimia, struktur molekuler sedang berubah sehingga Anda akan mendapatkan zat baru.