Perbedaan antara Positivisme dan Konstruktivisme | Positivisme vs Konstruktivisme

Anonim

Positivisme vs Konstruktivisme

Positivisme dan konstruktivisme adalah dua sudut filosofis yang sangat berbeda; Ada perbedaan antara gagasan inti dibalik masing-masing filsafat. Keduanya dipandang sebagai epistemologi yang menyajikan gagasan berbeda tentang apa yang merupakan pengetahuan. Positivisme dapat dipahami sebagai sikap filosofis yang menekankan bahwa pengetahuan harus diperoleh melalui fakta yang dapat diamati dan dapat diukur. Dalam pengertian ini, ini dianggap sebagai penyelidikan ilmiah yang kaku. Di sisi lain, Konstruktivisme menyatakan bahwa kenyataan dibangun secara sosial. Ini menekankan bahwa ini adalah dua filosofi yang berbeda. Melalui artikel ini mari kita periksa perbedaan antara dua sikap tersebut; positivisme dan konstruktivisme.

Apa itu Positivisme?

Positivisme dapat dipahami sebagai sikap filosofis yang menekankan bahwa pengetahuan harus diperoleh melalui fakta yang dapat diamati dan dapat diukur

. Ini juga disebut empirisisme . Positivis tidak bergantung pada pengalaman subyektif. Dalam pengertian ini, positivisme dapat dipandang sebagai sikap epistemologis di mana informasi sensorik dianggap sebagai pengetahuan sejati.

Hanya ilmu alam seperti fisika, kimia, dan biologi yang dihitung sebagai ilmu sejati menurut positivis. Ini karena mereka percaya bahwa ilmu sosial tidak memiliki data yang dapat diamati dan terukur yang akan memenuhi syarat sebagai ilmu sejati. Berbeda dengan ilmuwan alam, yang mengandalkan benda-benda yang bisa dikontrol oleh laboratorium, ilmuwan sosial harus pergi ke masyarakat yaitu laboratoriumnya. Orang-orang, pengalaman hidup, sikap, proses sosial dipelajari oleh ilmuwan sosial. Ini tidak bisa diamati atau diukur. Karena ini sangat subyektif dan berbeda dari satu orang ke orang lainnya, positivis menganggap ini tidak relevan.

Misalnya, Auguste Comte percaya bahwa dalam sosiologi, metode positivis harus digunakan untuk memahami perilaku manusia. Dia menyatakan bahwa positivisme tidak boleh terbatas pada ilmu pengetahuan alam tapi juga harus diterapkan pada ilmu sosial. Namun, belakangan ide ini ditolak dengan diperkenalkannya sikap epistemologis lainnya seperti konstruktivisme.

Auguste Comte

Apakah Konstruktivisme itu? Konstruktivisme atau konstruktivisme sosial

menyatakan bahwa

realitas dibangun secara sosial

. Tidak seperti positivis, yang sangat percaya pada satu kebenaran dan kenyataan, konstruktivisme menunjukkan bahwa tidak ada satu realitas pun.Menurut konstruktivis, kenyataannya adalah ciptaan subjektif. Sebagai manusia, kita semua menciptakan pandangan kita terhadap dunia. Hal ini biasanya didasarkan pada persepsi individu kita. Konsep seperti gender, budaya, ras adalah semua konstruksi sosial. Sebagai contoh, mari kita gambarkan konsep gender. Jenis kelamin berbeda dengan jenis kelamin. Ini tidak mengacu pada perbedaan biologis antara pria dan wanita. Ini adalah konstruksi sosial. Alokasi tugas khusus kepada perempuan dan harapan perempuan sebagai makhluk halus, feminin, dan tergantung adalah konstruksi sosial. Harapan maskulinitas dari laki-laki juga merupakan konstruksi sosial. Dalam pengertian ini, konstruktivisme menunjukkan bahwa kenyataannya adalah realitas sosial yang subjektif dan dibangun melalui konsensus. Ini menyoroti bahwa positivisme dan konstruktivisme adalah dua sudut epistemologis yang sangat berbeda. Jean Piaget - seorang konstruktivis Apa perbedaan antara Positivisme dan Konstruktivisme? Definisi Positivisme dan Konstruktivisme: Positivisme dapat dipahami sebagai sikap filosofis yang menekankan bahwa pengetahuan harus diperoleh melalui fakta yang dapat diamati dan dapat diukur. Konstruktivisme menyatakan bahwa kenyataan dibangun secara sosial. • Ketergantungan:

• Positivis mengandalkan fakta terukur dan dapat diamati. Konstruktivisme bergantung pada konstruksi sosial.

• Objektivitas adalah karakteristik utama positivisme. Konstruktivisme berbatasan lebih pada subjektivitas karena individu menciptakan persepsi mereka.

• Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial:

• Positivisme lebih sesuai untuk ilmu alam.

• Konstruktivisme lebih sesuai untuk ilmu sosial.

• Kenyataan:

• Menurut positivis, ada satu realitas tunggal.

• Menurut konstruktivisme, tidak ada realitas tunggal.

Gambar Courtesy: Auguste Comte dan Jean Piaget via Wikicommons (Domain Publik)