Perbedaan Antara Meningkat-Meningkat-Meningkat-Meningkat-Meningkat-Meningkat dan Menuju Tujuan Perbedaan antara
Tepung Sapi vs All-Purpose (Tepung)
Tepung adalah salah satu zat bubuk yang paling sering digunakan dalam persiapan dan pemasakan makanan. Tepung dibuat dengan menggiling gandum, tanaman pokok atau tanaman di banyak negara dan budaya di dunia.
Karena roti (dan semua jenis dan klasifikasi produk sampingnya selanjutnya) adalah produk tepung dan juga makanan pokok, ada banyak jenis tepung yang ada untuk menghasilkan berbagai jenis produk makanan.
Salah satu jenis tepung yang paling dikenal adalah tepung serbaguna. Sesuai namanya, jenis tepung ini sangat bermanfaat dan bisa digunakan dengan berbagai cara. Hal ini sering ditemukan di toko makanan lokal dan sering menjadi dasar untuk jenis tepung lainnya. Tepung serba guna atau tepung terigu terdiri dari gandum keras dan lunak. Hal ini dapat diklasifikasikan lebih lanjut dan dijual sebagai diperkaya, dikelantang, atau tidak dikelantang. Jenis tepung ini mengandung gluten, biasanya memiliki perkiraan 8 sampai 11 persen protein dalam pembuatannya.
Klasifikasi lebih lanjut dari tepung serbaguna meliputi; diperkaya, dikelantang, atau tepung yang tidak dikelantang. Tepung yang dikelantang mengandung sedikit protein atau gluten dibanding tepung yang tidak dikelantang. Setiap jenis tepung memiliki kegunaan tersendiri dalam berbagai produk roti. Di sisi lain, tepung yang diperkaya telah menambahkan vitamin B dan zat besi seperti tiamin, niasin, riboflavin, dan asam folat.
Tepung biasa tidak naik kecuali jika ada agen leaven yang ditambahkan (atau seperti yang ditunjukkan resepnya). Tepung serbaguna bisa dibeli dalam volume besar dan bisa disimpan di tempat yang sejuk dan kering selama sekitar delapan bulan dalam wadah tertutup rapat. Tepung juga bisa didinginkan sampai kira-kira satu tahun.
Di sisi lain, tepung yang tumbuh sendiri adalah jenis tepung yang mengandung baking powder dan garam. Bubuk baking, atau agen ragi, bertanggung jawab untuk menyebabkan tepung terigu naik dengan sendirinya. Dalam hal nilai gizi, tepung yang tumbuh sendiri memiliki protein rendah, dan aplikasinya (dalam resep kue) biasanya tidak memerlukan tambahan baking powder atau garam.
Tepung yang naik sendiri bisa dibuat dari tepung terigu. Resep untuk jenis tepung ini bervariasi, namun metodenya sederhana. Cukup tambahkan seluruh unit baking powder dan setengah unit garam ke tepung terigu. Menggabungkan semua unsur / bahan akan menghasilkan tepung yang naik sendiri.
Perbedaan utama antara kedua jenis tepung ini adalah selera mereka. Tepung polos tidak memiliki rasa sementara tepung yang naik sendiri memiliki sedikit garam. Karena kedua jenis tepung itu memiliki warna dan penampilan yang serupa, uji rasa ini seringkali merupakan metode yang digunakan untuk mengidentifikasi satu jenis tepung dari yang lain.
Dalam banyak resep kue, resep biasanya menunjukkan jenis tepung yang terlibat dalam proses pembuatannya.Kedua tepung serbaguna dan tepung yang dapat tumbuh sendiri dapat diganti satu sama lain, namun harus ada penambahan atau pengurangan bahan yang hati-hati, khususnya bubuk baking sebagai zat ragi dan jumlah garam.
Ringkasan:
1. Perbedaan utama antara all-purpose (atau plain) flour dan self-rising flour adalah susunan kedua jenis. Tepung terigu tidak mengandung bahan atau bahan tambahan sembari menumbuhkan tepung terigu, tepung roti, dan garam. Bubuk baking bertindak sebagai zat ragi dalam tepung.
2. Perbedaan lainnya adalah kandungan protein kedua tepung. Tepung polos memiliki kandungan protein lebih tinggi dibanding tepung yang tumbuh sendiri.
3. Rasa juga merupakan indikator untuk mengidentifikasi setiap jenis tepung. Tepung yang naik sendiri memiliki sedikit rasa asin sementara tepung terigu tidak memiliki rasa.
4. Tepung yang terangkat sendiri bisa dibuat dari tepung serbaguna sambil tepung terigu bisa dibuat dari penggabungan dan penggilingan gandum lunak dan keras. Karena itu, all-purpose flour adalah komponen untuk membuat tepung yang meninggi.