Perbedaan Antara Totalitarianisme dan Kediktatoran

Anonim

Totalitarianisme vs. Kediktatoran

Ada banyak Berbagai jenis pemerintahan di seluruh dunia dengan demokrasi menjadi yang paling populer. Namun, ada negara yang diperintah oleh diktator atau lalim, dan ada juga negara yang diperintah oleh rezim totaliter. Totalitarianisme dan kediktatoran adalah sistem politik yang merupakan pembuatan anti-demokrasi. Namun, hanya karena bertentangan dengan cita-cita demokrasi tidak berarti mereka identik atau saling dipertukarkan seperti yang diyakini oleh banyak orang. Artikel ini mencoba untuk menyoroti perbedaan antara rezim totaliter dan diktator untuk memungkinkan pembaca menghargai dua sistem politik ini.

Totalitarianisme

Totaliter adalah negara bagian dimana ada peraturan partai tunggal. Ini adalah contoh kolektivisme ekstrem dimana negara dikendalikan oleh satu partai saja karena alasan agama atau karena dianggap sebagai bentuk pemerintahan yang sangat baik. Sebenarnya, totalitarianisme adalah istilah yang diciptakan secara fundamental berbeda dari kediktatoran pada masa fasisme di Italia. Ideologi politik ini menganggap negara sebagai negara yang paling kuat dan memiliki pengaruh ekstrem atas kehidupan warga negara untuk mencapai tujuan yang ditetapkan negara. Contoh terbaik dari negara totaliter dalam sejarah adalah Uni Soviet Stalin dan Nazi Jerman di bawah Adolf Hitler. Belakangan ini, Irak di bawah dominasi Partai Baath yang dikendalikan oleh Saddam Hussein telah menjadi contoh sempurna dari sebuah negara totaliter.

Dalam sistem politik totaliter, ada satu partai di negara yang mengendalikan negara. Tidak ada batas kewenangan partai, dan itu adalah niat partai untuk mengatur kehidupan warga negara. Ada banyak campur tangan baik dalam kehidupan pribadi maupun publik rakyat, tapi ini dibenarkan atas nama nasionalisme dan diterima oleh rakyat.

Kediktatoran

Sistem pemerintahan yang bersifat otokratis disebut kediktatoran. Ini pada dasarnya adalah jenis pemerintahan yang berada di tangan satu orang yang kata adalah kata terakhir dan di atas semua undang-undang. Tidak ada aturan hukum dan peraturan dibuat dan dipatahkan sesuai keinginan si diktator. Ada variasi dalam kediktatoran, dan ada contoh di mana semua kekuatan terkonsentrasi di tangan satu individu sementara ada juga kasus di mana kekuatan tetap berada di tangan kelompok kecil.

Kediktatoran berlawanan dengan peraturan perundang-undangan dan peraturan rakyat saat pemerintah berjalan tanpa persetujuan warga negara. Kediktatoran adalah tentang mempertahankan kekuasaan yang melarang orang lain untuk mencalonkan kekuasaan, menggunakan segala cara untuk tetap berkuasa. Uganda Idi Amin adalah contoh klasik kediktatoran selama 1971-79. Kediktatoran bisa turun temurun seperti dalam kasus kerajaan yang diperintah oleh raja dan raja atau bisa jadi pemerintah disusul oleh kudeta militer. Kediktatoran sering ditandai dengan kebrutalan dan peraturan despotik yang menekan hak-hak masyarakat negeri ini.

Apa perbedaan antara Totalitarianisme dan Kediktatoran?

• Rezim totaliter dicirikan oleh peraturan partai tunggal sedangkan kediktatoran ditandai oleh peraturan satu orang.

• Pemerintahan totaliter tidak memiliki batas kewenangan mereka dan memiliki pengaruh besar terhadap kehidupan warganya.

• Dalam kediktatoran, tidak ada persetujuan dari orang-orang untuk memerintah mereka sementara, dalam rezim totaliter, orang menerima satu peraturan partai sebagai bentuk pemerintahan yang lebih baik.

• Kekuasaan tetap terkonsentrasi di tangan satu orang atau beberapa orang terpilih dalam sebuah kediktatoran sedangkan kekuatan tetap berada di tangan satu partai politik dalam totalitarianisme yang merupakan kasus kolektivisme ekstrem.