EBIT vs EBITDA: Perbedaan Antara EBIT dan EBITDA

Anonim

EBIT vs EBITDA

EBIT menghitung pendapatan operasional setelah dikurangi pendapatan dari pendapatan tanpa memperhitungkan pajak dan bunga. EBITDA tidak mempertimbangkan penyusutan dan amortisasi, selain pajak dan bunga. EBIT menghapuskan modal hutang dan tarif pajak yang digunakan, dan EBITDA membatalkan efek akuntansi dan pendanaan yang membuat keduanya sesuai untuk digunakan untuk membandingkan profitabilitas antar perusahaan. Karena banyak kesamaan antara keduanya dan cara perhitungannya, mereka sering disalahartikan atau dianggap sama. Artikel tersebut dengan jelas menjelaskan setiap konsep dan menunjukkan bagaimana kedua istilah ini berbeda satu sama lain.

Apa itu EBIT?

EBIT mengacu pada Laba Sebelum Bunga & Pajak dan ukuran s profitabilitas perusahaan EBIT juga digunakan untuk mengevaluasi kemampuan perusahaan untuk memperoleh pendapatan secara terus menerus sebagai hasil dari operasi bisnis yang sedang berlangsung. EBIT dihitung sebagai, EBIT = Pendapatan - Beban Usaha.

EBIT juga dapat dihitung dengan menambahkan kembali bunga dan pajak ke laba bersih. Karena EBIT tidak mempertimbangkan pembayaran bunga dan pajak, ini mempermudah perbandingan profitabilitas antara perusahaan karena modal hutang dan tarif pajak yang berbeda yang dibayarkan oleh perusahaan yang berbeda tidak dipertimbangkan.

Apakah EBITDA itu?

EBITDA adalah singkatan dari Laba Sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi dan Amortisasi. EBITDA bertindak sebagai indikator kinerja keuangan perusahaan dan berguna dalam membuat perbandingan antara pesaing, karena dampak akuntansi dan pendanaan tidak dipertimbangkan dan, oleh karena itu, tidak mempengaruhi EBITDA. EBITDA dihitung sebagai

EBITDA = Pendapatan - Biaya (semua biaya lainnya tidak termasuk Interest, Taxes, Depreciation, Amortization).

Seperti yang ditunjukkan oleh rumus, semua biaya selain bunga, pajak, penyusutan, dan amortisasi berkurang dari pendapatan, sampai pada EBITDA. EBITDA berguna sebagai alat untuk mengidentifikasi kemampuan perusahaan dalam membayar hutangnya. Hal ini juga digunakan oleh organisasi yang memiliki aset bernilai tinggi yang disusutkan dalam jangka waktu yang lebih lama. EBITDA umumnya digunakan untuk mengevaluasi profitabilitas perusahaan namun mungkin bukan indikator arus kas yang baik.

Kerugian menggunakan EBITDA adalah bahwa ia tidak memperhitungkan perubahan dalam modal kerja atau pengeluaran barang modal dan oleh karena itu, mungkin tidak menunjukkan gambaran sebenarnya dari posisi keuangan perusahaan.

Apa perbedaan antara EBIT dan EBITDA?

Perbedaan utama antara EBIT dan EBITDA adalah jumlah amortisasi dan penyusutan.EBITDA adalah laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi berkurang, sedangkan EBIT sebelum bunga dan pajak berkurang (amortisasi dan penyusutan dikurangi dari pendapatan sampai pada EBIT). Dalam istilah yang lebih sederhana, depresiasi dan amortisasi termasuk dalam EBIT dan dikecualikan dari EBITDA. EBIT mencakup penyusutan dan amortisasi yang dapat bertindak sebagai perkiraan pengeluaran modal yang perlu ditanggung untuk mencapai profitabilitas. EBITDA tidak termasuk depresiasi atau amortisasi dan, oleh karena itu, berfokus pada profitabilitas perusahaan dan bukan biaya dan investasi yang perlu dilakukan untuk mendapatkan keuntungan.

Ringkasan:

EBIT vs EBITDA

• EBIT dihitung sebagai, EBIT = Pendapatan - Beban Usaha. EBIT juga bisa dihitung dengan menambahkan kembali bunga dan pajak ke laba bersih.

• EBITDA dihitung sebagai EBITDA = Pendapatan - Beban (semua biaya lainnya tidak termasuk Interest, Taxes, Depreciation, Amortization).

• Perbedaan utama antara EBIT dan EBITDA adalah pertimbangan amortisasi dan penyusutan.