Perbedaan antara Amniosentesis dan CVS Perbedaan Antara

Anonim

Amniocentesis vs CVS

Di dunia pengujian inovatif yang ekstensif, ujian prenatal untuk menentukan perkembangan janin cukup melimpah. Dua metode yang paling umum untuk memeriksa perkembangan adalah amniosentesis dan CVS atau secara formal disebut chorionic villus sampling. Kedua tes tersebut untuk mengetahui perkembangan kromosom janin. Amniosentesis bekerja untuk mengekstraksi dari amnion atau cairan kantung amnion yang akan diperiksa dan diperiksa. CVS, sementara itu, bekerja dengan mengumpulkan cairan dari villi chorionic atau jaringan plasenta di dalam rahim. Tes juga dilakukan secara berbeda. Untuk satu hal, CVS bisa dilakukan melalui dua cara. Satu akan melalui serviks, dan dikenal sebagai transcervical, dan metode lainnya adalah melalui perut dan dikenal sebagai transabdominal. Amniosentesis hanya dilakukan melalui proses transabdominal. Prosedur CVS aman, meski proses serviks telah diketahui memiliki tingkat keguguran.

Proses kedua tes juga berbeda satu sama lain. Proses CVS mengharuskan pasien dirawat inap di rumah sakit paling sedikit 24 jam. Kedua pemeriksaan membutuhkan kandung kemih penuh untuk mengumpulkan cairan yang cukup banyak dari area yang bersangkutan. Namun, langkah tambahan harus dilakukan dengan amniosentesis. Tes ini pada dasarnya adalah golongan darah dan pengujian faktor RH. Jika pasien dapat memberikan hasil penilaian Rh negatif, maka obat yang disebut Rhogam perlu diberikan kepada pasien. Alasan mengapa tes dilakukan juga bervariasi. Untuk amniosentesis, dilakukan untuk mendeteksi masalah kromosom seperti anencephaly, sindrom Down, spin bifida dan ketidakcocokan Rh. CVS, di sisi lain, umumnya dilakukan untuk memeriksa DNA, kromosom dan penanda kimiawi janin.

Jangka waktu tes juga berbeda satu sama lain. CVS dapat dilakukan sekitar 10 sampai 12 minggu setelah siklus menstruasi terakhir wanita tersebut. Sementara itu, amniosentesis lebih sempurna untuk dilakukan sekitar 16 sampai 20 minggu kehamilan. Saat melakukan diagnosa beberapa penyakit, CVS juga memiliki keterbatasan. Untuk satu, tidak dapat menentukan cacat tabung saraf seperti spina bifida karena amniosentesis sampai menguji janin saat sudah stadium lanjut. Terakhir, risiko mengambil CVS sedikit lebih besar dibandingkan amniosentesis. Ada kasus dimana ibu mengalami pendarahan, infeksi, keguguran dan pecahnya selaput.

Ringkasan:

1.CVS dikenal sebagai tes yang mengumpulkan cairan dari jaringan plasenta yang disebut villi chorionik sementara amniosentesis dikumpulkan dari kantung amnion.

2. Amniosentesis hanya dilakukan melalui perut sedangkan CVS dapat dilakukan melalui dua cara, melalui serviks dan perut.

3. Amniocentesis memerlukan tes darah untuk memeriksa kompatibilitas Rh sementara CVS tidak.

4. CVS dapat dilakukan antara sepuluh sampai 12 minggu setelah siklus menstruasi terakhir wanita tersebut sementara amniosentesis dilakukan pada tahap kehamilan 16 sampai 20 minggu.