Perbedaan Antara Teori Atribusi dan Locus of Control | Locus of Control vs. Attribution Theory

Anonim
< Teori Atribusi vs Locus of Control

Dalam psikologi sosial, teori atribusi dan lokus kontrol adalah dua teori penting dan saling terkait, sehingga perlu untuk mengetahui perbedaan antara teori atribusi dan teori kontrol lokus. Kedua teori ini menjelaskan bagaimana orang menafsirkan kejadian. Teori atribusi menjelaskan bagaimana orang menafsirkan kejadian untuk memahami tingkah laku dan bagaimana pemikiran dan perilaku mereka terhubung. Locus of control theory, di sisi lain, menjelaskan penyebab atribusi. Ini menyoroti bahwa kedua teori ini dihubungkan bersama-sama untuk menjelaskan berbagai dimensi penafsiran peristiwa individual. Artikel ini mencoba untuk menyoroti perbedaan antara teori atribusi dan teori kontrol lokus sambil memberikan pemahaman tentang dua teori tersebut.

Apa itu Teori Atribusi?

Dalam kehidupan sehari-hari, orang mencoba memahami dunia di sekitar mereka. Teori atribusi berkaitan dengan fenomena bagaimana individu mencoba menafsirkan kejadian yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan bagaimana mereka menjalin hubungan dengan pemikiran dan perilaku. Atribusi bisa terjadi dalam dua cara. Atribusi internal

• Atribusi eksternal

Di atribusi internal, orang menafsirkan tingkah laku seseorang yang menekankan ciri kepribadian tertentu. Kami menggunakan ini terutama saat kita berbicara tentang orang lain dimana ada kecenderungan yang lebih tinggi untuk menyalahkan seseorang berdasarkan faktor internalnya.

Misalnya, jika seseorang menumpahkan kopi ke kemejanya, orang mungkin mengatakannya karena dia canggung. Dalam kasus ini, kami menyalahkan seseorang untuk fitur internal.

Namun, dalam atribusi eksternal, orang menjelaskan perilaku yang berfokus pada dunia di sekitar mereka. Sebagian besar dari kita menggunakan ini untuk keuntungan kita. Mari kita ambil contoh yang sama, jika kita menumpahkan kopi, ada kemungkinan besar kita menyalahkan orang lain atas kejadian itu daripada menyalahkan diri sendiri.

Menurut Weiner, terutama ketika berbicara tentang prestasi, empat faktor utama mempengaruhi atribusi kami. Mereka adalah kemampuan, usaha, kesulitan tugas dan keberuntungan. Weiner percaya bahwa penyebab atribusi sebagai tiga dimensi. Mereka adalah lokus kontrol, stabilitas, dan kemampuan pengendalian. Ini menyoroti bahwa lokus kontrol berada di bawah teori pengaitan.

Apakah Locus of Control itu?

Julian Rotter memperkenalkan lokus teori kontrol. Dia percaya bahwa sementara beberapa orang membatasi kontrol terhadap perilaku dan tindakan mereka terhadap diri mereka sendiri, orang lain memberikannya pada lingkungan sekitar.Sekali lagi, sama seperti teori atribusi, ini bisa dikategorikan menjadi dua.

Eksternal locus of control

Bila individu bertanggung jawab atas tindakan mereka dan memiliki keyakinan kuat bahwa mereka bertanggung jawab atas tindakan mereka, orang-orang ini memiliki lokus kontrol internal. Namun, ada individu yang percaya bahwa tindakan mereka dikendalikan oleh kekuatan yang lebih besar seperti takdir, takdir, dan tuhan. Orang-orang ini memiliki lokus kontrol eksternal.

Apa perbedaan antara Teori Atribusi dan Locus of Control?

• Hal ini bisa terjadi dalam dua cara sebagai atribusi internal dan eksternal.

• Saat berbicara tentang pencapaian, penyebab atribusi bersifat tiga dimensi.

• Mereka adalah lokus kontrol, stabilitas dan pengendalian.

• Jadi lokus kontrol hanyalah satu penyebab atribusi ketika menyangkut pencapaian.

• Ini mengacu pada keyakinan bahwa perilaku individu dikendalikan oleh faktor internal atau faktor eksternal.