Perbedaan antara 'If statement' dan 'Switch statement' Perbedaan Antara

Anonim

'Jika pernyataan' vs 'Pernyataan Switch'

Bahasa pemrograman adalah elemen dasar di era digital dan pemrograman itu sendiri menjadi lebih penting setiap hari. Sintaks bahasa pemrograman dapat bervariasi secara signifikan satu sama lain, namun ada beberapa faktor kunci dan elemen dalam setiap bahasa pemrograman yang memainkan peran serupa. Pemrogram cenderung memanfaatkan elemen-elemen dan faktor-faktor kunci ini untuk menciptakan solusi atau menyelesaikan sebuah program. Pernyataan bersyarat adalah salah satu elemen kunci dalam bahasa pemrograman. 'IF' dan 'SWITCH' adalah pernyataan kondisional yang digunakan oleh bahasa pemrograman.

Pernyataan dasar 'JIKA' pada hasil dan digunakan di sarang juga tergantung pada persyaratannya. ELSE digunakan dalam kombinasi dengan pernyataan IF untuk membuat pernyataan lengkap atau melakukan perhitungan lebih dari satu hasil. Misalnya, pemrogram dapat menggunakan pernyataan IF untuk mengkonfirmasi jenis kelamin pengguna dan pernyataan IF hanya akan dijalankan jika pengguna memasukkan jenis kelamin yang benar. Cara yang lebih tepat untuk menilai ini adalah dengan menggunakan IF dan ELSE statement dimana pengguna memasukkan pilihannya dan bahkan jika pernyataan IF tidak benar, pilihan kedua dapat dijalankan dengan menggunakan ELSE. Pernyataan IF paling sesuai bila ada perbandingan terbatas yang harus dilakukan. JIKA pernyataan cenderung panjang karena keseluruhan ekspresi logis perlu diketik setiap kali dalam sebuah program dengan banyak perbandingan.

Pernyataan 'SWITCH' juga merupakan pernyataan kondisional yang digunakan dalam bahasa pemrograman untuk komputasi logis dan kondisional. SWITCH menggunakan KASUS dan DEFAULT dalam strukturnya untuk melakukan tugas bersyarat. Pernyataan SWITCH lebih disukai dalam kasus dimana ada daftar panjang yang perlu dibandingkan dengan variabel. Ini juga merupakan pernyataan kondisional pilihan yang digunakan oleh para pemrogram dengan aspek kemudahan dan efisien proofreading. Selanjutnya, pernyataan SWITCH digunakan dengan cara mengevaluasi kondisi dengan daftar kasus yang ada dan kemudian mengeksekusi kasus yang memiliki nilai yang benar. Contoh konfirmasi gender yang disebutkan di atas juga dapat dievaluasi melalui pernyataan SWITCH dengan cara yang sangat mirip dengan prosedur SWITCH yang sesuai.

Ringkasan:

1. Pernyataan SWITCH lebih mudah diekspresikan untuk kondisi panjang bila dibandingkan dengan pernyataan IF yang menjadi lebih kompleks seiring bertambahnya jumlah kondisi dan IF yang bersarang ikut bermain.

2. Pernyataan SWITCH memungkinkan proofreading mudah saat menguji dan menghapus bug dari kode sumber sedangkan pernyataan IF membuat pengeditan sulit dilakukan.

3. Expression dievaluasi dan pernyataan SWITCH dijalankan sesuai dengan hasil ekspresi yang bisa berupa integer atau logical sedangkan pernyataan IF dijalankan hanya jika hasil dari ungkapan itu benar.

4. SWITCH memungkinkan ekspresi untuk memiliki evaluasi berbasis integer sedangkan pernyataan IF memungkinkan evaluasi berbasis integer dan karakter.

5. Pernyataan SWITCH dapat dieksekusi dengan semua kasus jika pernyataan 'break' tidak digunakan sedangkan pernyataan IF harus benar untuk dieksekusi lebih lanjut.