Perbedaan Antara Islam dan Hinduisme Perbedaan Antara

Anonim

Islam vs Hinduisme

Sementara denominasi agama cenderung memiliki banyak kesamaan, perbedaan antara Islam dan Hinduisme dimulai dengan asal-usul masing-masing, dan berlanjut sampai pada kepercayaan dan praktik. Di gurun Arab, ada beberapa jenis orang yang siap memberontak melawan kepercayaan tradisional keagamaan saat itu. Begitu nabi Muhammad menerima wahyu ilahi, Islam dibentuk, dikembangkan, dan diajarkan.

Hinduisme dimulai karena lebih dari apa yang bisa disebut 'datang bersama' dari berbagai sistem kepercayaan. Pada saat itu, benua India adalah tujuan banyak pengembara, yang diasingkan, para pencari, dan tentu saja, sang nabi. Ada hubungan yang jauh lebih besar dengan kepercayaan Yahudi dan Kristen dalam agama Hindu, daripada yang bisa ditemukan dalam Islam.

Seseorang dapat menemukan banyak perbedaan besar dalam prinsip pendirian setiap denominasi. Islam terbentuk dari perasaan aktivisme, kebutuhan untuk bergegas keluar dan menemukan dunia, mengajarkan orang-orang di dunia iman dan tradisi Islam, dan menganut kemanusiaan tempat ia tinggal. Hinduisme didasarkan pada prinsip-prinsip mendengarkan pasien, toleransi bagi mereka yang berbeda dalam iman, dan keyakinan kuat bahwa, pada waktu tertentu, akan ada kebangkitan orang-orang. Kebangkitan ini akan membawa orang-orang ke Hinduisme.

Denominasi keagamaan secara historis dinamai untuk menentukan lokasi asal mereka, atau nabi prinsip atau pendiri denominasi tersebut. Meskipun ini akurat untuk Hinduisme, Islam adalah satu dari sedikit denominasi agama yang dinamai sesuai teori komitmen kepada Tuhan. Teori ini mengkhotbahkan praktik kemurnian, kedamaian, dan ketaatan tanpa syarat dan tanpa pertanyaan dan segera tunduk, jika menyangkut kehendak Tuhan.

Dalam Hinduisme, ada keyakinan kuat bahwa Tuhan ada dalam bentuk, dalam segala hal, dan kasih tanpa syarat-Nya dari orang-orang tersedia untuk semua orang. Apa ini berarti, bahwa Tuhan dapat mengambil bentuk apa pun yang menurutinya cocok untuk mengungkapkan dirinya sendiri, dan itu berarti dia tidak selalu laki-laki. Adalah hal yang biasa untuk mempraktekkan pemujaan kepada Tuhan terhadap wujud asalnya, dan juga pada bentuk di mana Dia dibuat. Jalan menuju Tuhan bukanlah jalan yang begitu banyak, namun kemampuan sederhana untuk melihat Tuhan mengungkapkan dirinya (atau dirinya).

Islam mengajarkan bahwa hanya ada satu Tuhan, dan bahwa Tuhan mengirim malaikat daripada membuka wahyu ilahi. Malaikat itu protektif, dan tidak membutuhkan kenyamanan atau kualitas manusia.

Dengan semua perbedaan, setiap denominasi mengerti bahwa kehendak bebas adalah bagian dari kualitas manusia, dan diberikan kepada mereka sebagai pemberian dari Tuhan. Gagasan bebas ini akan membuat studi tentang agama lebih manjur di mata orang saleh.