Perbedaan antara Islam dan tasawuf Perbedaan Antara

Anonim

> Islam Oleh Negara

Islam vs Sufisme

Pendahuluan

Islam adalah agama dogmatis dan monoteistik yang didirikan oleh Nabi Muhammad sekitar 1400 tahun yang lalu atas dasar wahyu Allah yang terdapat dalam kitab suci Alquran. Islam adalah cara hidup yang benar-benar ditegakkan sesuai dengan perintah Quran dan Hadis (penjelasan selanjutnya dari ucapan Muhammad) bahwa setiap orang percaya Islam diamanatkan untuk mengikutinya. Islam percaya hanya ada satu Tuhan dan itu adalah Allah dan tidak ada Tuhan yang lain. Menurut Islam tujuan hidup adalah hidup sesuai dengan Quran dan Hadis dan dengan demikian melayani Allah.

Sufisme, di sisi lain adalah dimensi spiritual persatuan manusia-Tuhan. Beberapa ilmuwan tentang agama dan spiritualitas percaya tasawuf adalah konsep mistis yang mendahului sejarah, jauh sebelum agama terorganisir masuk ke dalam keberadaan. Dikatakan bahwa gagasan tentang tasawuf telah diungkapkan oleh pertapa Hindu dan Kristen dan kemudian mempengaruhi Islam. Meskipun demikian, aman untuk mengatakan bahwa tasawuf telah berkembang dalam struktur dan praktik Islam. Beberapa percaya tasawuf di kalangan umat Islam berkembang dari kekaburan gaya hidup materialistis dan mewah dari Muslim yang beranak, terutama Khilafah Umayyah. Menurut Ali Hujwiri, Ali Talib adalah pendiri tasawuf dalam Islam. Banyak ilmuwan Islam dan tasawuf percaya bahwa tasawuf adalah tentang internalisasi Islam yang mencakup praktik seperti pembacaan, meditasi, dan kegiatan ritual lainnya. Hal ini juga diklaim oleh beberapa ilmuwan bahwa tasawuf berarti emulasi kehidupan Muhammad, dan berusaha untuk menjadi persis seperti Muhammad.

Perbedaan

Persepsi tentang jalan yang benar kepada Tuhan

Perbedaan mendasar antara Islam dan tasawuf di sekitar jalan mencapai persatuan dengan Allah. Menurut Islam arus utama ortodoks, ajaran Alquran Muhammad, Hukum Syariah, dan Hadis yang menetapkan pedoman untuk diikuti secara ketat oleh umat Islam untuk mencapai kedekatan abadi dengan Allah, yang ilahi.

Perbedaan antara Islam & tasawuf

Sufisme, di sisi lain kurang memberi perhatian pada Hadis dan Syariah, dan berfokus pada praktik mistik dan ritual untuk memuji Allah.

Pentingnya Syariah

Muslim ortodoks tradisional percaya bahwa melayani Allah tanpa kepatuhan yang ketat terhadap hukum Syariah Islam tidak mungkin dilakukan. Blok Muslim utama ini percaya Syariah adalah sakral tidak hanya dalam konteks atau kepercayaan agama, namun merupakan akar politik identitas Islam. Pentingnya Syariah dalam jiwa kolektif Muslim ortodoks begitu banyak sehingga menjadi titik ketidakpuasan dalam hal pemerintahan negara bagian dalam banyak proses demokratis.Muslim arus utama percaya bahwa sistem hukum selain Syariah adalah anti-Islam.

Pengikut tasawuf percaya bahwa kepatuhan ketat terhadap Syariah bukanlah jaminan untuk menjalin persatuan dengan Tuhan. Mereka percaya bahwa praktik ritual dan meditasi progresif akan membawa seorang Muslim di dekat Allah. Mereka juga tidak percaya bahwa Syariah seharusnya menjadi satu-satunya sistem legal bagi umat Islam, dan tidak memiliki intoleransi terhadap sistem demokrasi.

Ketika Mencapai Tuhan

Muslim arus utama percaya bahwa dengan mengikuti Alquran dan Hadis secara ketat, seorang Muslim dapat mencapai kedekatan ilahi di surga setelah kematian. Hadis mengumumkan hadiah yang tak ternilai harganya untuk penganut Quran dan Hadis yang ketat di surga setelah kematian. Orang-orang yang percaya tasawuf berpandangan bahwa dengan meditasi dan praktik ritual, seorang Muslim tidak perlu menunggu kematian, melainkan bisa merangkul kedekatan ilahi dengan Tuhan dalam kehidupan ini sendiri.

Perbedaan Dimensi

Perbedaan antara Islam & tasawuf

Mainstream ortodoks Islam lebih memperhatikan kepatuhan terhadap hukum Islam dan karena itu eksoteris dalam dimensi. Tasawuf, di sisi lain menekankan pada spiritualitas dan memiliki dimensi esoteris.

Kemewahan materialistik

Mainstream Islam tidak melarang kesenangan dan kemewahan materialistik, walaupun ada petunjuk dalam Quran untuk memberikan hibah dan sumbangan kepada anggota masyarakat yang lebih miskin. Mereka yang percaya pada tasawuf secara sukarela menerima kemiskinan dan selibat, dan menahan diri dari segala kenikmatan duniawi.

Spiritualitas

Mainstream Islam lebih bersekutu dengan perintah inti keras dan tidak memiliki nilai spiritual. Konsep tasawuf, di sisi lain didasarkan pada pencarian makna spiritual Islam yang lebih dalam. Sufisme mengisi kekosongan spiritual yang diciptakan oleh sistem keagamaan sentris Islam. Menurut filsuf Sufi yang terkenal Baba Garib Shah, hukum Islam tidak kondusif untuk mencapai kesatuan dengan Tuhan, tapi tasawuf itu mengarah pada Tuhan.

Melihat Haji

Mainstream Islam percaya bahwa ziarah ke Mekkah, yang dikenal sebagai haji, akan menyucikan pikiran seorang Muslim dan akan menjadikannya haji. Tapi tasawuf tidak percaya ziarah ke Mekah akan mencapai haji.

Perbedaan antara Islam & Sufisme

Dhikr

Menurut Sufi Dhikr atau keadaan ekstase dengan praktik ritual adalah jalan menuju Tuhan. Umat ​​Islam ortodoks percaya bahwa hanya Muhammad yang bisa mengalami fenomena seperti itu, dan mengalami Tuhan dalam seumur hidup, dan tidak ada manusia lain yang dapat mengalaminya dalam seumur hidup.

Tempat Musik dan Tarian

Dalam arus utama Islam, musik apapun selain nyanyian ayat-ayat Alquran dilarang. Tasawuf di sisi lain tidak hanya mengambil jalan lain untuk musik dalam memuji Tuhan, tapi juga mengenalkan tarian di ranah pemujaan kepada Allah. Umat ​​Islam ortodoks percaya bahwa tarian dan musik adalah kegiatan santai dan akan mengalihkan perhatian pemain dari benar-benar melayani Tuhan.

Ringkasan

i) Mainstream Islam percaya bahwa kepatuhan terhadap Quran adalah satu-satunya cara untuk melayani Tuhan, sedangkan para sufi percaya dengan cara mistis untuk menemukan Tuhan.

ii) Syariah dipandang sangat dihargai dalam Islam arus utama, namun Sufi di sisi lain kurang mementingkan Syariah.

iii) Dalam arus utama Islam diyakini bahwa persatuan dengan Tuhan dimungkinkan di akhirat, Sufi berpendapat bahwa kedekatan ilahi dapat dipeluk dalam kehidupan ini sendiri.

iv) Islam ortodoks tidak memiliki spiritualitas, tasawuf berfokus pada spiritualitas.

Perbedaan antara Islam & tasawuf

v) Mainstream Islam memandang ziarah ke Mekah sebagai haji, tasawuf tidak berlangganan pandangan itu.

vi) Sufi percaya bahwa zikir atau keadaan ekstase mengarah pada Tuhan, sedangkan arus utama Islam percaya bahwa fenomena tersebut hanya dialami oleh Muhammad, dan tidak ada orang lain yang dapat mengalaminya.

vii) Musik dan tarian sebagai metode pemujaan dilarang di arus utama Islam, namun sufi memandang musik dan tarian sebagai latihan yang lebih bermanfaat dalam memuji Tuhan.