Perbedaan antara Dayabhaga dan Mitakshara dalam Hukum Hindu Perbedaan Antara

Anonim

Pendahuluan

Istilah "Dayabhaga" berasal dari teks yang sama yang ditulis oleh Jimutavahana. Istilah-, "Mitakshara" berasal dari nama sebuah komentar yang ditulis oleh Vijnaneswara, di Yajnavalkya Smriti. Dayabhaga dan The Mitakshara adalah dua sekolah hukum yang mengatur hukum suksesi Keluarga Undivided Hindu berdasarkan Hukum India. Sekolah Hukum Dayabhaga diamati di Bengal dan Assam. Di semua bagian India lainnya, Sekolah Hukum Mitakshara diamati. Sekolah Hukum Mitakshara terbagi menjadi sekolah Benares, Mithila, Maharashtra dan Dravida.

Perbedaan antara sekolah Dayabhaga dan Mitakshara dapat dikategorikan sebagai berikut: -

Saya] Keluarga Bersama: - Menurut sekolah hukum Mitakshara a keluarga bersama hanya mengacu pada anggota laki-laki dari sebuah keluarga dan meluas untuk memasukkan anaknya, cucu dan cicitnya. Mereka secara kolektif memiliki co-ownership / Coparcenary di Keluarga Bersama. Jadi anak laki-laki sejak lahir memperoleh ketertarikan pada harta leluhur keluarga bersama. Di bawah sekolah hukum Dayabhaga anak tersebut tidak memiliki hak kepemilikan secara otomatis sejak lahir namun memperolehnya atas kematian ayahnya.

Di sekolah Mitakshara, kekuatan ayah atas harta tersebut memenuhi syarat oleh hak yang sama dengan kelahiran yang dinikmati oleh seorang anak laki-laki, cucu dan seorang cicit. Seorang anak laki-laki dewasa dapat meminta pembagian selama masa pakainya atau tiga nenek moyangnya yang langsung. Dia memiliki suara dalam disposisi properti keluarga dan dapat menentang disposisi properti leluhur atau keluarga yang tidak sah. Hal ini tidak mungkin dilakukan di bawah sekolah Dayabhaga karena sang ayah memiliki kekuasaan secara keseluruhan dan tidak terkendali atas harta keluarga sampai mati.

2] Coparcenary / Co-ownership: - Di bawah sekolah hukum Mitakshara semua anggota keluarga Bersama menikmati hak coparcenary selama masa pakainya. Di bawah Sekolah Dayabhaga ketika ayah masih hidup, anak laki-laki tidak memiliki hak coparcenary namun memperolehnya atas kematian ayahnya. Di Sekolah Mitakshara bagian coparcener tidak didefinisikan dan tidak dapat dibuang. Di Dayabhaga, bagian dari setiap Coparcener didefinisikan dan dapat dibuang.

3] Partisi: - Sementara sekolah Mitakshara dan Dayabhaga berpegang bahwa uji coba partisi sebenarnya bertujuan untuk memisahkan manifestasi dari niat ini berbeda di masing-masing sekolah. Dalam kasus Sekolah Mitakshara, niat tersebut melibatkan pemilikan properti dalam saham pasti, sementara di Sekolah Dayabhaga harus ada pemisahan fisik properti menjadi bagian-bagian tertentu dan memberikan pembagian terpisah kepada masing-masing coparcener.

Dalam sistem Mitakshara, tidak satu pun anggota koparceners dapat mengklaim bagian fisik properti bersama yang pasti. Jadi partisi dalam sistem ini melibatkan dalam memastikan dan menentukan pangsa coparcener i. e. Di divisi numerik properti. Dalam sistem Dayabhaga masing-masing coparcener memiliki bagian yang pasti dalam properti keluarga bersama meskipun keluarga tersebut saling terkait dan tidak terbagi dan kepemilikannya biasa terjadi. Jadi partisi dalam sistem ini melibatkan pemisahan fisik dari properti bersama menjadi bagian terpisah dari coparceners dan menugaskan ke masing-masing koparceners bagian tertentu dari properti.

4] Hak Wanita: - Dalam sistem Mitakshara, isteri tidak dapat menuntut partisi. Dia memiliki hak untuk berbagi dalam setiap partisi yang terpengaruh antara suami dan anak-anaknya. Di bawah Dayabhaga hak ini tidak ada bagi wanita karena anak laki-laki tidak bisa menuntut partisi karena sang ayah adalah pemilik absolut.

Di kedua sistem, di setiap partisi di antara anak laki-laki, ibu berhak mendapatkan saham yang setara dengan anak laki-laki. Demikian pula ketika seorang putra meninggal sebelum partisi meninggalkan ibu sebagai ahli warisnya, sang ibu berhak mendapat bagian dari anaknya yang telah meninggal dan juga berbagi dengan dirinya sendiri saat ada sebuah partisi antara anak-anak yang tersisa.

Kesimpulan : - Sistem Mitakshara adalah Konservatif. Ini memberikan keamanan yang baik pada saat kesulitan karena anggota dapat mengandalkan keluarga bersama. Meski terkadang anggota bisa menjadi parasit. Sistem Dayabhaga lebih liberal. Di antara keduanya, Dayabhaga lebih cenderung bertahan di zaman modern dengan pertumbuhan individualisme, usaha individu dan dorongan ekonomi.