Observasi vs kesimpulan

Anonim

Pengamatan vs Inferensi

Pengamatan dan kesimpulan berjalan seiring. Ini adalah teknik penting dalam penelitian ilmiah. Pengamatan tanpa kesimpulan tidak ada nilainya. Juga, kesimpulan yang dibuat tanpa pengamatan yang cermat tidak valid.

Observasi

Pengamatan adalah cara yang digunakan oleh hewan atau manusia manapun, untuk menerima informasi dari dunia luar. Informasi tersebut diterima melalui indera. Misalnya, kita melihat benda dengan mata atau mendengar dengan telinga. Tidak hanya bisa indera, peralatan juga bisa digunakan untuk mengamati. Pengamatan sangat penting dalam karya ilmiah dan penelitian.

Percobaan atau penelitian dimulai saat seseorang menemukan gagasan baru. Pengamatan yang cermat penting untuk menemukan ide baru. Produk inovatif datang karena pengamatan yang cermat ini. Bahkan saat melakukan eksperimen, pengamatan penting untuk mengumpulkan data, memprediksi hasil dan merencanakan eksperimen baru.

Pengamatan selalu subjektif. Bias dalam pengamatan adalah kesalahan umum yang manusia buat. Kita cenderung melihat apa yang kita harapkan atau apa yang ingin kita lihat. Karena itu, tergantung pengamatnya, hasilnya bisa bermacam-macam. Hal ini membuat sulit untuk membandingkan. Terutama, pengamatan kualitatif sulit untuk dicatat dan dibandingkan. Bahkan dalam mengamati parameter kualitatif, beberapa pengamat digunakan, dan data dikumpulkan dalam waktu yang berbeda. Hal ini dilakukan karena, reproduktifitas pengamatan penting dalam karya ilmiah.

Pengamatan dipengaruhi oleh berbagai parameter. Misalnya, observasi dilakukan dengan indera. Indera kita terbatas, dan mereka mengalami kesalahan. Misalnya, ilusi optik bisa memberi ide yang salah dari pengamatan. Manusia telah mengembangkan berbagai instrumen teknologi seperti teleskop, tape recorder, termometer, mikroskop dll, untuk memudahkan pengamatan. Peralatan ini meningkatkan daya pengamatan manusia dan mengurangi kesalahan dalam pengamatan juga.

Tidak hanya untuk manusia, pengamatan yang cermat juga penting bagi hewan. Seekor predator menemukan mangsanya melalui pengamatan berjam-jam. Selain itu, mangsa selalu menjaga indera agar bisa menyerang dari predator.

Inferensi

Inferensi menarik kesimpulan logis dari data yang ada. Untuk membuat kesimpulan, kumpulan data yang diketahui harus tersedia atau harus ada informasi untuk membuat asumsi yang valid. Kesimpulan dibuat dari data kualitatif dan kuantitatif.

Kumpulan data mentah tidak ada gunanya, jika kesimpulan tidak dilakukan dengan mereka. Inferensi menunjukkan keseluruhan gambar percobaan. Oleh karena itu, meski tanpa melihat metodologi, data dan informasi lainnya, hasil eksperimen yang paling penting dapat diamati dengan melihat kesimpulannya.Inferensi yang salah dikenal sebagai kesalahan. Biases dalam penalaran manusia bisa menyebabkan kesalahan.

Bagaimana manusia menarik kesimpulan dan rincian tentang kesimpulan manusia biasanya dipelajari di bidang psikologi kognitif, dan kecerdasan buatan. Selain cara tradisional inferensi manusia, kini para periset telah mengembangkan sistem inferensi otomatis.

Pengamatan vs Inferensi

  • Observasi menerima data dari lingkungan eksternal sementara kesimpulan membuat kesimpulan dengan menggunakan informasi yang mereka amati.
  • Inferensi dipengaruhi oleh pengamatan. Tanpa pengamatan, tidak akan ada kesimpulan.
  • Inferensi memberi validitas pada data yang teramati.
  • Untuk indra pengamatan digunakan. Intelijen digunakan, untuk membuat kesimpulan.